JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Gubernur Jakarta Pramono Anung menegaskan komitmennya untuk tidak menggunakan kendaraan pribadi saat berangkat kerja. Jika tidak menggunakan transportasi umum, ia memilih bersepeda.
"Saya kalau enggak naik transportasi umum, saya mau naik sepeda. Karena dari rumah saya ke Balai Kota kan dekat sekali," ujar Pramono di Halte Matraman 1, Jakarta Timur, Rabu, 30 April 2025.
Hari ini, Pramono untuk pertama kalinya mencoba naik Transjakarta dari rumah dinasnya di Taman Suropati menuju Balai Kota.
Ia berjalan kaki ke Halte Taman Suropati, naik Transjakarta hingga Halte Matraman 1, lalu melanjutkan perjalanan ke Balairung, Jakarta Timur.
Baca Juga: Naik Transportasi Umum, Wali Kota Jakbar Tempuh 50 Menit ke Kantor
"Terus terang, saya belum pernah naik. Ini mau naik yang pertama kali. Jadi, kalau ditanya, apakah sudah naik? Belum," kata Pramono.
Selama perjalanan, politisi PDI Perjuangan itu mengaku sempat berbincang dengan warga pengguna transportasi umum.
Ia bahkan meminta masukan terkait layanan yang perlu diperbaiki.
"Tadi ngobrol. Saya tanya sama bapak-bapak yang sudah mendapatkan fasilitas transportasi gratis," ujarnya.
Dari pengalamannya itu, Pramono menyimpulkan bahwa sarana transportasi publik sudah mulai dimanfaatkan warga, meskipun masih ada catatan.
"Jadi secara keseluruhan memang perlu dilakukan perbaikan," jelasnya.
Baca Juga: Wajibkan ASN Naik Transportasi Umum, Pramono Kebingungan Akses ke Balai Kota
Ia menyoroti soal konektivitas antarmoda yang dinilai masih belum maksimal. Pramono juga menjelaskan bahwa sebanyak 65 ribu ASN di lingkungan Pemprov DKI Jakarta hari ini menggunakan transportasi umum.
Hal ini merupakan bagian dari instruksi langsung darinya sebagai Gubernur.
"Hari ini adalah instruksi gubernur untuk semua ASN yang jumlahnya 65.000. ASN ini jumlahnya 65.000, 45.000 ASN, sisanya adalah P3K. Mereka semua diwajibkan untuk menaiki transportasi publik karena tidak lagi disiapkan sarana transportasi oleh pemerintah Jakarta," ucapnya.
Setelah kebijakan itu diterapkan, Pramono menyebut banyak pejabat publik yang antusias dan bahkan menandainya di media sosial.
"Dan saya melihat dari pagi, banyak banget yang kemudian ngetag saya di IG saya, di TikTok, di X, yang rata-rata mereka menyambut dengan antusiasme yang tinggi," tuturnya.
Ia menegaskan, setiap hari Rabu, Pemprov Jakarta tidak akan lagi menyediakan bus atau kendaraan dinas lainnya untuk ASN.
Langkah ini diambil untuk membiasakan penggunaan transportasi umum saat berdinas.
Baca Juga: DPRD Jakarta Minta Pengawasan Aturan ASN Wajib Pakai Transportasi Umum
"Kenapa ini kami lakukan? Saya tahu bahwa ini akan mengurangi kemacetan, polusi juga pasti turun karena aktivitas 65.000 orang setiap Rabu itu dampaknya besar," jelasnya.
Pramono juga menyinggung soal fasilitas parkir yang tidak disediakan pada hari Rabu sebagai bentuk kontrol.
"Sampai saya bilang. Dan parkirnya kan kita tidak siapkan di kantor. Kalau dia naik kendaraan pribadi, pasti ketahuan," tambahnya.