POSKOTA.CO.ID - Aksi demonstrasi menuntut penyelesaian banjir di Lampung tengah menyita perhatian publik saat ini.
Empat hari telah berlalu sejak mulai berlangsungnya aksi massa, namun hingga kini walikota belum juga menemui massa aksi.
Adapun keprihatinan terkait hal ini disampaikan langsung oleh massa aksi dalam akun Instagram pribadinya.
"Empat hari berlalu, walikota belum juga menemui massa aksi. Dia tidak mendengar, melihat, dan merasakan bagaimana perjuangan warga untuk menemukan solusi kongkret penyelesaian banjir di Bandar Lampung," tulis akun Instagram @derrynugraha20 dalam unggahannya di Instagram pada Senin, 28 April 2025.
Baca Juga: Pria Asal Lampung Ditemukan Tewas Tergantung dalam Rumah Kos di Cisarua Bogor
Para aktivis, yang merasa diabaikan oleh pihak pemerintah daerah, mengumumkan perubahan strategi dalam aksi protes mereka.
Alih-alih menggelar demonstrasi konvensional, aksi berikutnya akan dilakukan dalam bentuk "diam" sebagai bentuk sindiran atas kebungkaman walikota terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat.
"Maka kami mengubah cara aksi besok, kami akan diam sebagai bentuk satir atas bungkamnya walikota selama ini. Kami akan bicara ketika walikota menemui massa aksi di ruang publik," tulis @derrynugraha20 lebih lanjut.
Selain mengkritik kebijakan penanganan banjir, kelompok ini juga menyatakan niat untuk menggalang bantuan guna meringankan beban korban.
Baca Juga: Viral, Wabup Tulang Bawang Lampung Cecok hingga Nyaris Adu Jotos dengan Pedagang
Sebelumnya, aksi demonstrasi menuntut dialog bersama pemangku kebijakan setempat sempat viral di media sosial karena diwarnai kericuhan dengan aparat.
"Ini adalah hari kedua kami sebagai warga menggelar aksi menuntut penyelesaian banjir di kantor Walikota Bandar Lampung. Alih-alih bertemu walikota, kami justru menerima tindak brutal aparat. Beginilah wajah pemerintahan Kota dalam menghadapi kritik,” tulis akun Instagram @lawanglampung pada Kamis, 24 April 2025.
Dalam unggahan tersebut terpantau ada bentrokan antara massa aksi dengan aparat.
Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana, sebelumnya sempat menyatakan kesiapan untuk berdialog langsung dengan delapan pendemo yang menyuarakan aspirasi di depan kantor pemerintahan kota.