POSKOTA.CO.ID - Hari Buruh Internasional yang diperingati setiap 1 Mei menjadi momentum penting bagi pekerja di seluruh dunia untuk menyuarakan hak-hak mereka.
Peringatan ini tidak hanya berlangsung di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara dengan cara yang unik dan penuh makna.
Tradisi Peringatan Hari Buruh di Berbagai Negara
1. Spanyol
Di Spanyol, perayaan Hari Buruh dikenal sebagai Primero de Mayo. Setelah sempat dilarang selama rezim Franco, perayaan ini kembali digelar pada tahun 1978.
Baca Juga: Buruh Geruduk Balai Kota Tuntut Kenaikan UMP, Pj Gubernur Jakarta: Aspirasi Ditampung
Setiap tahunnya, masyarakat Spanyol menggelar demonstrasi dan aksi solidaritas untuk memperjuangkan hak-hak pekerja dan merayakan pencapaian sosial yang telah diraih.
2. Jepang
Di Jepang, lebih dari 10.000 orang berkumpul di Tokyo pada Hari Buruh 2024 untuk menuntut kenaikan upah guna mengimbangi kenaikan harga barang.
Aksi ini dipimpin oleh Ketua Partai Komunis Jepang, Tomoko Tamura, sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak pada pekerja.
3. Amerika Serikat
Baca Juga: Buruh Gelar Aksi Besar 31 Oktober Kawal Putusan MK soal UU Cipta Kerja
Di Amerika Serikat, Hari Buruh 2024 menjadi ajang perlawanan global dengan berbagai aksi solidaritas.
Di beberapa negara bagian, pekerja dan aktivis menggelar demonstrasi untuk menuntut perbaikan kondisi kerja dan upah yang layak.
Aksi ini juga diikuti oleh pekerja di negara-negara lain seperti Irak, Kenya, dan Lebanon.
4. Indonesia
Di Indonesia, peringatan Hari Buruh 2024 berlangsung di berbagai kota dengan tema dan tuntutan yang beragam.
Di Jakarta, ribuan buruh memadati Stadion Madya Gelora Bung Karno untuk menuntut pencabutan Undang-Undang Cipta Kerja dan penghapusan sistem outsourcing.
Mereka juga menuntut kenaikan upah dan perbaikan kondisi kerja yang lebih baik.
Di Batam, sekitar 3.000 hingga 5.000 pekerja menggelar aksi di Balai Kota untuk menuntut perubahan regulasi ketenagakerjaan, struktur upah yang lebih adil, dan penghentian praktik outsourcing yang dianggap merugikan pekerja.
Sementara itu, di Bali, ratusan pekerja dari Aliansi Perjuangan Rakyat Bali menggelar aksi di depan Kantor Gubernur Bali dengan tema "Pariwisata Berkelanjutan, Pekerjaan Berkelanjutan".
Mereka menuntut penghentian sistem kerja kontrak di sektor pariwisata dan peningkatan kesejahteraan pekerja.
Peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei di berbagai negara, termasuk Indonesia, menunjukkan semangat solidaritas dan perjuangan pekerja untuk hak-hak mereka.
Meskipun cara dan bentuk perayaannya berbeda-beda, inti dari peringatan ini tetap sama: memperjuangkan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh pekerja.
Melalui aksi-aksi ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya hak-hak pekerja semakin meningkat, dan kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan pekerja dapat terwujud di masa depan.