POSKOTA.CO.ID - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi membeberkan tujuan dari kebijakan mengirimkan anak nakal ke barak militer.
Sebelumnya, Dedi Mulyadi juga menyoroti masalah kenakalan remaja yang dinilai sudah memprihatinkan.
Diketahui bahwa di Indonesia, ada beberapa kasus kriminal, dari penganiayaan hingga pembunuhan yang dilakukan anak usia remaja yang sempat menjadi sorotan.
Baca Juga: Viral Anak Remaja Ajak Debat Dedi Mulyadi Soal Perpisahan Sekolah, Langsung Dikasih Paham
Atas hal tersebut, Dedi Mulyadi membuat kebijakan tersebut, meski memicu kontroversi di tengah masyarakat.
Menurutnya, kenakalan remaja merupakan tanggung jawab orang tua dan negara.
"Masalah anak-anak remaja yang mengalami perilaku bar-bar, atau orang menyebutnya mengalami kenakalan karena usianya yang lagi sangat puber, itu merupakan tanggung jawab orang tua dan negara," kata Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Paus Fransiskus Wafat pada Senin Paskah 2025, Dedikasinya Kembali Dikenang
"Karena problem kenakalannya sudah akut, sampai pada tindak kriminal dari mulai penganiayaan bahkan pembunuhan, tentunya ini tidak bisa dibiarkan.
Karena apa? Karena kita akan kehilangan satu generasi yang memiliki sifat-sifat azasi sebagai manusia Indonesia" tambahnya.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Jawa Barat itu mengungkapkan tujuan dari kebijakannya tersebut yang kini tengah jadi sorotan.
Dedi Mulyadi mengatakan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk mengembalikan jati diri anak pada pola disiplin dan pola perilaku yang sesuai usia remaja.
Sehingga, ia berharap, anak-anak nakal yang mendapatkan pembinaan dari barak militer akan lebih terarah, memiliki visi, dan masa depan yang baik.
"Untuk itu kebijakan barak militer bagi anak-anak nakal, sesungguhnya adalah kebijakan yang bertujuan mengembalikan kembali jati diri anak pada pola disiplin dan pola perilaku hidup yang sesuai dengan sikap dan sifat masa rejamanya, terarah, memiliki visi, dan memiliki masa depan yang baik," ungkap Dedi Mulyadi, dikutip poskota.co.id dari Intagram @dedimulyadi71 pada Selasa, 29 April 2025.
Sementara itu, unggahan tersebut mendapatkan beragam reaksi dari netizen.
"Mantap pak. Sekaligus disediakan psikolog, agar bisa terpantau apa sebab anak tsb "nackal" dan cara tepat bicaranya agar sampe ke otak dan hati anak2 tsb," tulis akun @mis***.
"Bagus bgt program nya Pak, Lanjutkan ! Utk masa depan generasi muda kita, Semangatttt !" tulis @sya***.
"Setuju pak," tulis @ang***.
Di sisi lain, ada sejumlah pihak yang justru mengaku tidak setuju dengan kebijakan tersebut lantaran dinilai kurang tepat.
Tanggapan kontra terhadap kebijakan Dedi Mulyadi itu pun beredar di berbagai platform media sosial.