POSKOTA.CO.ID - Pinjol ilegal sering kali menggunakan data pribadi sebagai alat untuk mengintimidasi korban.
Setelah mendapatkan informasi pribadi, seperti nomor telepon atau kontak keluarga, mereka dapat menghubungi pihak-pihak tersebut untuk menagih pembayaran, bahkan jika utang tersebut tidak sah atau sudah dilunasi.
Dalam beberapa kasus, data pribadi juga disebar ke pihak ketiga, meningkatkan risiko penyalahgunaan seperti penipuan atau pencurian identitas.
Baca Juga: Cara Dapat Pinjol Rp20 Juta via DANA Tanpa BI Checking, Proses Super Cepat Hanya 3 Menit
Situasi ini tidak hanya menyebabkan tekanan psikologis, tetapi juga dapat mengganggu hubungan sosial dan profesional Anda.
Misalnya, kontak keluarga atau rekan kerja mungkin menerima pesan yang tidak pantas, menciptakan rasa malu atau ketidaknyamanan.
Oleh karena itu, penting untuk bertindak cepat dan tepat untuk mengurangi dampak dari penyebaran data ini.
Baca Juga: Jangan Takut! Begini Cara Menghadapi DC Pinjol yang Bertindak Kasar saat Proses Penagihan
Kumpulkan Bukti
Menghadapi ancaman dari pinjol ilegal bisa terasa menakutkan, tetapi menjaga ketenangan adalah langkah pertama yang krusial.
Panik hanya akan mempersulit Anda dalam membuat keputusan yang rasional. Mulailah dengan mengumpulkan bukti terkait aktivitas pinjol tersebut, seperti tangkapan layar pesan ancaman, riwayat panggilan, atau email yang mereka kirim.
Jika data Anda telah disebar, catat juga bukti penyebaran tersebut, misalnya pesan yang diterima oleh keluarga atau teman Anda.
Bukti-bukti ini akan sangat berguna saat Anda melaporkan kasus ke pihak berwenang.
Selain itu, cobalah untuk mencatat informasi tentang pinjol tersebut, seperti nama aplikasi, nomor rekening yang digunakan untuk transaksi, atau tautan situs web mereka.
Baca Juga: Waspada! Banyak Nasabah Mengaku Utang Pinjol Lunas Otomatis, Pengamat Peringatkan Ini
.jpg)
Menghentikan Penyebaran Data dan Melindungi Diri
Setelah melaporkan kasus, fokuslah pada upaya untuk menghentikan penyebaran data lebih lanjut. Salah satu cara adalah dengan menghubungi penyedia layanan yang digunakan oleh pinjol, seperti platform aplikasi atau penyedia layanan telekomunikasi.
Jika pinjol ilegal beroperasi melalui aplikasi tertentu, laporkan aplikasi tersebut ke Google Play Store atau Apple App Store agar dapat dihapus.
Jika mereka menggunakan nomor telepon untuk mengirim pesan ancaman, Anda dapat melaporkan nomor tersebut ke operator seluler untuk diblokir.
Untuk melindungi diri dari ancaman lebih lanjut, pertimbangkan untuk mengganti nomor telepon atau alamat email yang telah dikompromikan.
Meskipun ini mungkin terasa merepotkan, langkah ini dapat mengurangi gangguan dari pinjol ilegal.
Selain itu, pastikan Anda tidak merespons pesan atau panggilan dari pinjol, karena interaksi dapat mendorong mereka untuk terus menghubungi Anda.
Baca Juga: Cara Dapat Pinjol Rp20 Juta via DANA Tanpa BI Checking, Proses Super Cepat Hanya 3 Menit
Meningkatkan Keamanan Data Pribadi
Penyebaran data oleh pinjol ilegal sering kali terjadi karena pengguna secara tidak sengaja membagikan informasi pribadi saat mendaftar ke layanan mereka.
Untuk mencegah hal ini terulang, penting untuk meningkatkan keamanan data pribadi Anda. Mulailah dengan memeriksa izin aplikasi yang terpasang di ponsel Anda.
Jika ada aplikasi yang mencurigakan atau tidak dikenal, hapus segera. Selanjutnya, hindari mengunduh aplikasi pinjaman dari sumber yang tidak resmi.
Pastikan Anda hanya menggunakan layanan pinjaman yang terdaftar di OJK, yang dapat diverifikasi melalui situs resmi mereka.