CIANJUR, POSKOTA.CO.ID - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Cianjur sejak Sabtu malam hingga Minggu, 27 April 2025 mengakibatkan tiga kecamatan dilanda banjir.
Ratusan rumah warga terendam air, termasuk ruas jalan nasional penghubung Bandung-Cianjur yang ikut tergenang. Bahkan lalu lintas sempat terganggu menyebabkan kemacetan lumayan panjang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Wijaya, menjelaskan pihaknya tengah melakukan pendataan terkait dampak yang ditimbulkan banjir tersebut.
Baca Juga: Banjir Bandang Cianjur Sebabkan Mobil Warga Terseret Hingga Ditemukan di Sawah
Proses evakuasi warga juga masih berlangsung di sejumlah titik. Sejumlah tim langsung dikerahkan.
“Tim gabungan sudah diterjunkan ke beberapa lokasi terdampak untuk melakukan evakuasi dan penanganan cepat. Ketinggian air di lokasi bervariasi, mulai dari 50 sentimeter hingga mencapai 1 meter,” ujar Asep.
Banjir terjadi setelah curah hujan tinggi mengguyur sejak sore hingga malam, menyebabkan luapan sungai, drainase, dan saluran air melimpas ke permukiman warga serta akses jalan antar kecamatan.
Jalan nasional Bandung-Cianjur di wilayah Karangtengah turut terendam setinggi 50 sentimeter, membuat arus lalu lintas tersendat.
“Kami mengimbau masyarakat agar mengungsi sementara waktu ke lokasi yang lebih aman apabila hujan deras turun hingga malam hari,” tambahnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, empat desa di Kecamatan Karangtengah, yakni Desa Hegarmanah, Maleber, Bojong, dan Sukataris menjadi wilayah paling terdampak.
Ratusan rumah di kawasan tersebut terendam banjir, bahkan beberapa mengalami kerusakan akibat derasnya arus air.
Di Kecamatan Cianjur, puluhan rumah di Kelurahan Sayang ikut tergenang, sementara di Kecamatan Sukaluyu, Desa Selajambe juga mengalami hal serupa.
Baca Juga: 5 Tahun Terkatung di Gubuk, Korban Banjir Bandang Lebak Tagih Janji Pemerintah
Sejumlah warga memilih mengevakuasi anggota keluarga ke lokasi yang lebih aman seiring meningkatnya ketinggian air di lingkungan mereka.
Salah seorang warga perumahan di Desa Sukataris, Dedis Sutisna berusia 30 tahun, menceritakan, hujan lebat selama lebih dari dua jam menyebabkan tanggul di sekitar kompleks perumahannya jebol.
“Air sungai langsung meluap dan masuk ke perumahan dengan ketinggian mencapai satu meter,” ungkapnya.
Hingga saat ini, tim dari BPBD, TNI/Polri, Dinas Pemadam Kebakaran, PMI, SAR, dan relawan masih berjibaku di lapangan untuk membantu warga terdampak dan melakukan penanganan banjir di sejumlah titik.