POSKOTA.CO.ID – Pergerakan buruh di Indonesia memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak masa kolonial Belanda, di mana serikat pekerja sudah mulai berkembang sejak 1894.
Pada era Presiden Sukarno, gerakan buruh yang cenderung keras dan pro terhadap pemerintahan Soekarno menjadi bagian dari konflik politik antara Partai Komunis Indonesia (PKI) dan militer.
Selama rezim Orde Baru, hubungan industrial diatur melalui konsep Pancasila yang menekankan harmoni sosial dan menolak konflik kelas antara pekerja dan pengusaha.
Dalam praktiknya, hal ini digunakan untuk membungkam aksi-aksi buruh seperti mogok kerja, yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan mengganggu stabilitas negara.
Baca Juga: Twibbon Hari Buruh 2025 yang Diperingati Tiap 1 Mei Lengkap dengan Cara Pakainya

Bentuk Penindasan terhadap Buruh
"Penerapan kerangka kerja semacam itu mengidentifikasi segala bentuk protes buruh, terutama pemogokan buruh, sebagai pelanggaran prinsip-prinsip Pancasila dan memicu ketidakharmonisan," tulis Verna Dinah Q. Viajar dalam penelitiannya bertajuk "Indonesian Workers’ Resistance to Suharto’s Regime" yang terbit di laman Global Dialogue, dikutip Poskota pada Senin, 28 April 2025.
Meski mengalami represi, gerakan buruh mulai bangkit kembali pada awal 1990-an dengan munculnya serikat pekerja independen.
"Serikat pekerja independen mulai berorganisasi pada awal tahun 1990-an, dengan pemogokan liar yang menandai peralihan menuju gerakan buruh yang kompetitif,"
Perlawanan buruh ini menjadi salah satu bagian penting dalam gerakan reformasi yang menentang rezim Soeharto, terutama setelah krisis finansial Asia pada 1997.
Baca Juga: Hari Buruh Internasional 1 Mei 2025 Apakah Termasuk Libur Nasional atau Tidak?
Perjuangan Buruh
Meskipun tidak secara formal berkoalisi dengan gerakan reformasi, kontribusi pekerja dan serikat buruh dalam menuntut hak demokrasi dan kebebasan berserikat turut memperkuat tekanan terhadap rezim otoriter tersebut.
"Gerakan buruh ini diperkuat ketika dikaitkan dengan gerakan demokratisasi yang lebih luas melawan rezim otoriter Suharto.
Akhirnya, perlawanan buruh dan gerakan demokrasi yang lebih luas berhasil menggulingkan Soeharto pada tahun 1998, menandai berakhirnya rezim Orde Baru dan membuka era baru politik di Indonesia.
Perjuangan buruh selama masa penindasan dan kebangkitan kembali mereka menunjukkan pentingnya peran kelas pekerja dalam proses demokratisasi dan perubahan sosial di Indonesia.