JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ratusan pedagang binaan Ancol mengancam laporkan Presiden Prabowo Subianto.
Salah seorang pedagang binaan Ancol, Hery Wibowo mengatakan, Prabowo diancam dilaporkan jika aspirasi pedagang tidak diindahkan.
"Saya mau ke Prabowo, saya mau minta tolong ke Pak Prabowo dengarkan kami yang ada di Ancol," kata Hery saat unjuk rasa bersama seratusan pedagang lain di Balai Kota, Senin, 28 April 2025.
Hery mengatakan, bergabung ke binaan Ancol dua tahun terakhir. Namun, mereka justru merugi selama berdagang di sana.
Baca Juga: Pedagang Binaan Ancol Protes Sistem Bagi Hasil di Balai Kota
"Sehari paling besar (omzet) Rp60 ribu. Rp120 ribu bagi dua. Hari biasa kadang zonk," katanya.
Sebelumnya, ratusan pedagang binaan Ancol berunjuk rasa di depan Balai Kota, Senin 28 April 2025. Pedagang merasa dirugikan sejak bergabung binaan Ancol.
Hery menyampaikan, keluhan pedagang berkaitan omzet yang didapatkan pedagang. Omzet dibagi 60 persen untuk Ancol dan 40 persen untuk pedagang.
"Tapi kami dagangnya berdua. Dari hasil 40 persen itu kami masih dibagi dua lagi," jelasnya.
Baca Juga: Pengelola Diminta Utamakan Kesejahteraan UMKM Binaan Ancol
Hal ini dinilai sangat merugikan para pedagang binaan Ancol. Pasalnya dalam sehari, sejak bergabung ke binaan, umumnya pedagang mendapat omset paling tinggi Rp60 ribu per hari.
"Bahkan kalau hari biasa, kami mendapat lebih kecil dari itu," katanya.
Sebelum bergabung ke binaan, Hery mengungkapkan, pedagang mampu meraup keuntungan besar.
"Kami bisa mengantongi, membawa pulang bahkan sampai Rp200 ribu," ujarnya.
Baca Juga: Wisata ke Ancol Jakarta Bisa Kecipak Kecipuk Main Air Bareng Si Kecil, Berikut Daftar Tiket Masuknya
Selain itu, pedagang juga mempersoalkan terkait dagangan. Mereka disebut harus menjual produk dari Ancol diantaranya makanan hingga aksesoris.
"Kita dianggap gak ada. Kalau gak ikut program itu kita gak dianggap," ujarnya.