POSKOTA.CO.ID – Dunia TikTok tengah dihebohkan dengan maraknya cerita anak muda, khususnya generasi Z atau Gen Z, yang terjerat utang pinjaman online (pinjol) hingga puluhan juta rupiah dan tak sedikit juga mereka terjebak oleh pinjol ilegal.
Fenomena ini mencuat setelah sebuah konten viral memperlihatkan seorang berusia 20 tahun memiliki utang pinjol dalam jumlah fantastis.
Dalam video tersebut, warganet ramai-ramai mengomentari betapa ironisnya situasi tersebut. Usia 20 tahun yang seharusnya digunakan untuk membangun karier atau menyelesaikan pendidikan, justru diwarnai dengan beban finansial akibat utang berbunga tinggi.
Baca Juga: Nama Kamu Masuk Daftar Hitam di SLIK OJK, Ini Risiko Besar Bagi Pengguna Kredit Pinjol!
Salah satu komentar berbunyi, "Orang gila mana yang umur 20 tahun sudah punya utang puluhan juta gegara pinjol?"
Komentar ini menyoroti ketidaklogisan beban utang besar di usia muda, padahal sebagian besar dari mereka masih kuliah atau baru lulus.
Tak hanya itu, banyak pula yang berbagi kisah serupa. Seorang pengguna menceritakan, "Aku kena pinjol gara-gara mantan. Dia kabur, utangnya aku yang bayar."
Baca Juga: Terjebak Galbay Pinjol Ilegal? Ini 5 Solusi dan Cara Mengatasinya
Ada juga yang mengaku dipinjamkan nama oleh keluarga untuk mengajukan pinjaman, namun hingga setahun berlalu, utang itu belum dilunasi.
Dikutip dari YouTube callmefaull pada Senin, 28 April 2025, pinjol ilegal memang menawarkan pencairan dana yang cepat dan mudah.
Namun, di balik kemudahan itu tersembunyi bunga tinggi yang kerap membuat peminjam terjerat lebih dalam.
Seorang pengguna TikTok mengungkapkan, "Punya utang Rp6 juta, tapi bayarnya bisa sampai Rp10 juta karena bunga."
Ada pula cerita soal limit pinjaman yang tidak pernah naik meskipun pembayaran selalu lancar, atau pengguna yang terjebak karena hanya iseng mengajukan pinjaman, namun akhirnya harus membayar jauh lebih besar akibat bunga harian yang tinggi.
Fenomena ini memperlihatkan kurangnya literasi finansial di kalangan muda. Banyak dari mereka yang tergoda menggunakan pinjol untuk kebutuhan konsumtif, seperti membeli barang-barang mewah atau memenuhi gaya hidup, tanpa mempertimbangkan kemampuan membayar.
Utang untuk Modal Usaha, Bolehkah?
Beberapa warganet berpendapat bahwa pinjaman bisa dibenarkan jika digunakan untuk kebutuhan produktif, seperti membuka usaha.
"Kalau pinjam buat bisnis, masih oke. Ada pemasukan untuk bayar utang. Tapi kalau pinjam cuma buat beli barang, lebih baik jangan," tulis salah satu komentar.
Namun, menggunakan pinjol untuk modal usaha tetap berisiko tinggi, mengingat beban bunga besar yang bisa menghantui apabila usaha tidak berjalan sesuai harapan.
Solusi dan Edukasi Keuangan untuk Gen Z
Fenomena ini menegaskan pentingnya edukasi keuangan sejak dini, khususnya bagi generasi muda. Mengelola keuangan dengan bijak, memahami risiko utang, serta membedakan antara kebutuhan dan keinginan adalah keterampilan dasar yang harus dimiliki.
Daripada tergoda pinjaman instan, alangkah lebih baik jika anak muda belajar menabung, mengelola pengeluaran, dan mencari alternatif pendanaan yang lebih aman seperti tabungan berjangka atau modal usaha berbasis komunitas.
Dengan kesadaran finansial yang lebih baik, diharapkan generasi muda dapat terhindar dari jerat utang dan membangun masa depan yang lebih cerah.