POSKOTA.CO.ID - Bek Real Madrid, Antonio Rudiger terancam sanksi berat setelah melempar botol ke arah wasit Ricardo de Burgos Bengoetxea yang memimpin laga final Copa del Rey 2025.
Ada banyak drama di final Copa del Rey 2025 yang berakhir untuk kemenangan Barcelona dengan skor 3-2, salah satunya insiden pelemparan yang dilakukan Antonio Rudiger kepada wasit.
Momen itu terjadi tak lama setelah wasit meniup peluit tanda pelanggaran dilakukan Kylian Mbappe kepada Eric Garcia pada menit 120.
Keputusan wasit memicu protes dari kubu Real Madrid dan Rudiger yang berada di bangku cadangan, tertangkap kamera melempar sebuah benda ke arah wasit.
Baca Juga: Jadwal 4 Laga Sisa Persib, Butuh Berapa Kemenangan Lagi untuk Juara?
Akibat tindakannya itu, Rudiger diberi kartu merah dan harus ditenangkan ofisial serta rekan pemain karena terlihat mencoba menyerang.
Menurut Kode Disiplin Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), penyerangan terhadap wasit dapat mengakibatkan sanksi berat.
Dalam kasus percobaan penyerangan tanpa kontak fisik, seperti melempar benda, sanksinya dapat berkisar dari 4 hingga 12 kali skorsing pertandingan, tergantung pada tingkat keparahan dan niat tindakan tersebut.
Selain itu, jika dianggap terjadi tindak kekerasan serius, sanksinya dapat ditingkatkan, termasuk kemungkinan denda finansial.
Tindakan Rudiger digambarkan sebagai perilaku yang tidak dapat dimaafkan oleh sportcaster yang memandu siaran langsung final Copa del Rey 2025 antara Barcelona vs Real Madrid.
RFEF belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai tindakan Rudiger, tetapi diharapkan Komite Kompetisi segera menganalisis insiden tersebut dan menentukan sanksi yang sesuai dalam beberapa hari mendatang.
Kasus Serupa
Ada preseden dalam sepak bola Spanyol di mana pemain diberi sanksi karena melemparkan benda ke arah wasit.
Salah satu kasus yang paling terkenal adalah kasus Dani Benitez di laga Granada vs Real Madrid pada tahun 2012.
Dani Benitez dijatuhi hukuman larangan bertanding selama tiga bulan setelah melemparkan botol ke arah wasit Clos Gomez, yang mengenai tulang pipi kirinya.
Baca Juga: Jokowi Berbincang dengan Presiden FIFA, Bahas Timnas Indonesia?
Dalam kasus ini, benda yang dilemparkan Rudiger, yang menurut versi lain adalah bungkusan es, tidak mengenai wasit.
Kasus lain yang relevan terjadi pada tahun 2011, ketika Ruben Gracia dari Villarreal, dikeluarkan karena melemparkan botol air ke arah pelatih Real Madrid, Jose Mourinho.
Meskipun benda itu tidak mengenai siapa pun, wasit awalnya memberinya kartu merah, tetapi kemudian mengurangi sanksi menjadi peringatan sederhana.
Dalam kategori yang lebih rendah, sanksi yang lebih berat juga telah tercatat.
Pada tahun 2012, seorang pemain muda dari Ceuta diskors selama enam bulan setelah melemparkan sebotol air ke kepala wasit, meskipun benda itu hanya menyerempetnya.
Preseden-preseden ini menunjukkan bahwa sanksi atas tindakan melempar benda ke arah wasit dapat sangat bervariasi.
Mulai dari peringatan hingga penangguhan dalam jangka waktu yang lama, tergantung pada faktor-faktor seperti niat, dampak, dan konteks insiden.