Warga Jakarta dalam peringatan Hari Bumi 2025 melalui ajakan Gubernur Pramono Anung untuk memadamkan lampu selama satu jam. (Sumber: Pinterest)

Nasional

Jakarta Gelap Gulita! Listrik Dipadamkan Serentak Malam Ini untuk Peringatan Hari Bumi, Ini Jadwal Pemadamannya

Sabtu 26 Apr 2025, 16:08 WIB

POSKOTA.CO.ID - Dalam rangka memperingati Hari Bumi 2025, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengimbau seluruh warga untuk berpartisipasi aktif dengan melakukan pemadaman lampu selama satu jam pada Sabtu, 26 April 2025, mulai pukul 20.30 hingga 21.30 WIB.

"Kami harap hari ini (26/4) jam 20.30 sampai dengan 21.30 WIB, lampu mohon dimatikan, dipadamkan," ujarnya melalui keterangan resmi yang dilansir dari Antara, Sabtu, 26 April 2025.

Seruan ini bukan hanya seremonial belaka. Pramono menegaskan bahwa ajakan tersebut merupakan bagian dari upaya bersama untuk merawat bumi, sejalan dengan instruksi dari gubernur periode sebelumnya yang berkomitmen terhadap isu perubahan iklim.

"Sebagai bagian dari diri kita bersama untuk merawat bumi ini. Saya sudah menginstruksikan di dalam internal Balai Kota untuk segera disosialisasikan," imbuhnya.

Baca Juga: Sejumlah Pemain Timnas Malaysia Dirumorkan Bakal Main di Liga 1, Salah Satunya Sempat Dirumorkan Dilirik Persib

Fokus Pemadaman di Jalan Protokol dan Arteri Strategis

Pada kesempatan terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menjelaskan bahwa pemadaman akan dilakukan di sejumlah jalan protokol dan jalan arteri di lima wilayah administrasi Jakarta.

Berikut rincian wilayah yang akan mengalami pemadaman lampu:

Tidak hanya di jalan umum, pemadaman ini juga melibatkan seluruh bangunan kantor pemerintahan, gedung swasta, pusat perbelanjaan, hotel, restoran, dan apartemen di seluruh Jakarta.

Mengapa Pemadaman Lampu Penting untuk Hari Bumi?

Asep Kuswanto menekankan bahwa aksi pemadaman lampu ini bukan sekadar simbolik. Menurutnya, tindakan tersebut memberikan dampak nyata dalam mengurangi konsumsi energi listrik, meningkatkan efisiensi ekonomi, dan menurunkan emisi gas rumah kaca yang menjadi salah satu penyebab utama perubahan iklim.

"Pemadaman lampu selama satu jam ini mampu memberikan dampak nyata seperti penghematan konsumsi listrik, efisiensi ekonomi serta penurunan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim," jelas Asep.

Dalam konteks global, perubahan iklim telah menimbulkan berbagai dampak nyata, seperti meningkatnya suhu bumi, cuaca ekstrem, hingga kenaikan permukaan air laut. Oleh karena itu, aksi seperti ini menjadi bagian dari upaya membangun kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya menjaga keberlangsungan bumi.

Bauran Energi Nasional dan Tantangan Energi Bersih

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat bahwa pada 2022, lebih dari 40% bauran energi listrik nasional masih berasal dari pembangkit listrik tenaga batubara. Ketergantungan tinggi terhadap sumber energi fosil ini menjadi tantangan besar dalam upaya mengurangi emisi karbon.

Indonesia telah menargetkan bauran energi baru terbarukan (EBT) mencapai 23% pada 2025. Namun realisasinya masih memerlukan percepatan, baik dari sisi regulasi, investasi, maupun dukungan masyarakat.

Hari Bumi 2025 ini menjadi momentum penting untuk mendorong komitmen berbagai pihak dalam mempercepat transisi energi bersih, mengingat kontribusi sektor energi terhadap total emisi karbon nasional cukup signifikan.

Ajakan untuk Keterlibatan Lebih Luas

Gubernur Pramono Anung mengajak tidak hanya aparatur pemerintah, tetapi juga seluruh warga Jakarta, dunia usaha, hingga komunitas masyarakat untuk aktif dalam kampanye hemat energi dan aksi-aksi pelestarian lingkungan.

"Melalui partisipasi kecil seperti memadamkan lampu satu jam, kita menunjukkan bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang konsisten," pungkas Pramono.

Keterlibatan aktif masyarakat merupakan kunci untuk menggerakkan perubahan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Dalam konteks krisis iklim global, kolaborasi antarsektor menjadi sangat penting untuk mencapai target-target pengurangan emisi dan adaptasi perubahan iklim.

Baca Juga: Saldo DANA Gratis Rp240.000 Berhasil Diklaim ke Dompet Elektronik Setiap Hari, Ikuti 3 Cara Ini

Mengapa Aksi Simbolik Seperti Ini Penting?

Banyak pihak berpendapat bahwa tindakan memadamkan lampu satu jam hanyalah langkah kecil yang dampaknya terbatas. Namun, dari sisi psikologis dan sosial, aksi ini memiliki makna besar:

Hari Bumi 2025 menjadi pengingat penting bahwa menjaga kelestarian bumi adalah tanggung jawab bersama. Melalui langkah sederhana seperti memadamkan lampu selama satu jam, masyarakat Jakarta diundang untuk menjadi bagian dari gerakan global yang lebih besar: melawan perubahan iklim dan menjaga masa depan bumi.

Di tengah tantangan besar krisis iklim dan transisi energi, partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat menjadi harapan utama untuk mewujudkan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Tags:
Transisi energi bersih IndonesiaPengurangan emisi gas rumah kacaPramono AnungPemadaman lampu JakartaHari Bumi 2025

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor