Relokasi Korban Banjir Bandang Lebak Gedong Tunggu Realisasi Kementerian PKP

Jumat 25 Apr 2025, 14:14 WIB
Ilustrasi warga korban banjir tinggal di hunian sementara.(Foto: Ifand)

Ilustrasi warga korban banjir tinggal di hunian sementara.(Foto: Ifand)

LEBAK, POSKOTA.CO.ID – Kepala BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama, menyatakan bahwa relokasi untuk ratusan korban banjir bandang di Kecamatan Lebak Gedong tinggal menunggu realisasi dari Kementerian Perumahan, Kawasan Permukiman (PKP).

Menurut Febby, lahan untuk pembangunan hunian tetap (huntap) telah disiapkan, sementara pelaksanaan teknis berada di bawah kewenangan Kementerian PKP.

"Kami juga sudah melakukan rapat dengan pihak kementerian dan hasilnya juga cukup baik. Dan pihak kementerian juga sudah menyusun DED-nya," ujar Febby saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat, 25 April 2025.

Ia menyebutkan, dalam rapat tersebut pihak kementerian menyatakan akan berusaha merealisasikan pembangunan huntap pada tahun 2025 ini.

Baca Juga: 5 Tahun Terkatung di Gubuk, Korban Banjir Bandang Lebak Tagih Janji Pemerintah

"Jadi pada prinsipnya sekarang ini untuk hunian tetap (huntap) tinggal nunggu realisasi dari Kementerian PKP," katanya.

Terkait hambatan yang menyebabkan relokasi belum juga terealisasi meski sudah lima tahun berlalu, Febby menjelaskan bahwa kendala awal adalah persoalan lahan. Lokasi yang direncanakan sebelumnya berada di wilayah milik Taman Nasional.

"Setelah berproses, baru ada keputusan akhir di tahun 2023 lalu. Kemudian di tahun 2024 ada kesepakatan bahwa penanganannya oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) waktu itu," jelasnya.

Namun seiring waktu, Kementerian PUPR kemudian dimekarkan menjadi dua kementerian, salah satunya Kementerian PKP. Tahun ini, pihak BPBD kembali melakukan rapat bersama Kementerian PKP untuk membahas relokasi tersebut.

Baca Juga: Sekolah SMAN 21 Bekasi Hancur Dihantam Banjir Bandang, Gubernur Jabar Siapkan Solusi Demi Kelancaran Ujian Akhir

"Setelah proses itu sudah ditempuh, karena mungkin anggarannya banyak dipotong sana-sini, sehingga realisasi untuk relokasi terhambat lagi," ujar Febby.

Berita Terkait

News Update