POSKOTA.CO.ID - Situasi ekonomi Indonesia pada awal 2025 menunjukkan sinyal yang kurang menggembirakan, khususnya bagi masyarakat kelas menengah ke bawah.
Meski banyak pihak mengaitkan kondisi ini dengan penurunan indeks saham, kenyataannya tekanan ekonomi tidak hanya dirasakan oleh investor di pasar modal.
Data terbaru menunjukkan laba PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI yang selama ini menjadi tumpuan UMKM dan masyarakat kelas menengah ke bawah, mengalami penurunan signifikan.
Baca Juga: Dapat Spam Pesan dari DC Pinjol, Begini 3 Cara Mengatasinya dengan Tenang
Pada Januari 2025, laba BRI tercatat hanya Rp2 triliun, atau turun hingga 58 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Tak hanya itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mengungkapkan bahwa satu dari lima penyelenggara pinjaman online (pinjol) di Indonesia tengah mengalami kredit macet.
Kondisi ini menunjukkan bahwa kemampuan bayar masyarakat mengalami tekanan serius.
Ramainya Debt Collector (DC) di Tahun 2025
Baca Juga: Apakah NIK KTP Anda Digunakan untuk Pinjol? Ini Cara Cek Secara Online
Dengan meningkatnya kredit macet, diprediksi tahun ini akan terjadi lonjakan penugasan debt collector (DC) oleh perusahaan pembiayaan maupun platform pinjaman online atau pinjol.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat yang mengalami gagal bayar untuk mengetahui hak dan kewajibannya.
Dikutip poskota.co.id dari YouTube Andre Tuwan pada Jumat, 25 April 2025, berikut adalah tiga langkah bijak menghadapi DC menurut Andre Tuwan, konten kreator keuangan yang kerap memberikan edukasi finansial melalui media sosial.