POSKOTA.CO.ID — Nasib pemain Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan di Oxford United cukup mengkhawatirkan. Gelandang muda Indonesia itu nyaris tak mendapat kesempatan tampil bersama tim utama.
Hal serupa yang hampir sama dirasakan Ole Romeny dalam beberapa laga terakhir. Meski Romeny sempat turun dari bangku cadangan dan dua kali dicadangkan usai gol bunuh diri kontra QPR, setidaknya ia pernah merasakan atmosfer pertandingan di level Championship.
Romeny datang dari FC Utrecht dan sempat jadi andalan di awal. Namun sejak insiden kontra QPR pada 12 April, menit bermainnya mulai menghilang.
Setelah laga itu, ia duduk di bangku cadangan kontra Sheffield Wednesday dan Cardiff, serta turun sebentar saat melawan Leeds United.
Baca Juga: Nasib Ole Romeny Memburuk di Oxford United Jelang Akhir Musim
Sementara Marselino Ferdinan mengalami situasi lebih buruk. Sejak bergabung, ia hampir tak pernah masuk skuad utama, bahkan sekadar untuk duduk di bench pun jarang terjadi.
Pemain berusia 20 tahun itu justru lebih sering tampil bersama tim U-21 Oxford United di kompetisi junior Inggris. Ia baru sekali bermain untuk tim utama, itupun di ajang Piala FA sebagai pemain pengganti.
Selebihnya, mantan pemain Persebaya Surabaya ini seperti menghilang dari radar pelatih tim utama. Namanya tak muncul dalam daftar susunan pemain di laga-laga Championship.
Kondisi ini menjadi tamparan bagi Marselino, yang datang dengan ekspektasi tinggi untuk mengembangkan diri di Eropa. Harapan publik Indonesia pun ikut terpukul.
Padahal Marselino sudah mencatat caps untuk Timnas Senior Indonesia dan tampil apik di sejumlah ajang internasional. Potensinya sebagai talenta muda sangat besar.
Minimnya kesempatan bermain tentu akan menghambat perkembangan Marselino. Ia membutuhkan jam terbang untuk menjaga ritme dan kepercayaan diri.
Dengan dua laga tersisa musim ini, kecil kemungkinan Marselino tampil kecuali ada kejutan dalam strategi pelatih Gary Rowett.
Baca Juga: PSIS Wajib Menang Hadapi Borneo FC demi Bertahan di Liga 1
Situasi ini memunculkan spekulasi soal masa depannya. Jika terus “diparkir”, opsi peminjaman ke klub lain atau kembali ke Asia demi menit bermain lebih reguler bisa jadi pilihan realistis.
Publik sepak bola Indonesia berharap talenta muda seperti Marselino tak hanya sekadar "menumpang nama" di Eropa, tapi benar-benar berkembang dan bersinar.