Siti Muthmainnah sangat berharap jika usahanya datang langsung ke balai kota bisa menghasilkan hasil. Dan anaknya bisa diterima kerja.
Ia mantap menyerahkan lamaran di balai kota karena sebelumnya sudah ada saudara yang bekerja di balai kota. Besar harapan dia jika anaknya juga bisa diterima kerja di PPSU.

Candra (35), pelamar dari Duren Sawit, yang datang membawa istri dan balitanya. Ia mengantongi dokumen lengkap, seperti SKCK, surat sehat, dan bebas narkoba.
"Saya dapat info dari siaran kelurahan. Ini pertama kali saya melamar kerja di sini. Petugas di sini ramah, dan mengarahkan dengan baik. Saya puas," katanya.
Dibantu Petugas Keamanan

Sementara itu, petugas keamanan Balai Kota Jakarta, Agoy (25), menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada pembukaan resmi lowongan, baik daring maupun luring.
"Senin kemarin jumlahnya sampai dua ribu orang. Ada anak hilang juga, dan warga sampai bohong demi bisa masuk," ujar Agoy.
Agoy menyebutkan adanya miskomunikasi antara warga dan pihak pemerintah. Namun, Balaikota tetap menerima lamaran warga untuk menghindari kericuhan.
“Warga diimbau lebih teliti dan jangan langsung percaya info di medsos. Keputusan soal penerimaan tetap ada di tangan Gubernur dan Wagub,” ucapnya.
Pendaftaran resmi direncanakan berlangsung secara berani melalui situs Pemprov Jakarta. Namun, link pendaftaran belum aktif dan kemungkinan besar proses seleksi akan diserahkan ke kelurahan, bukan di Balai Kota Jakarta. (cr-03)