JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Panitia Khusus (Pansus) Perparkiran DPRD Provinsi Jakarta, Francine Widjojo, menyorot kondisi mesin Terminal Parkir Elektronik (TPE) yang rusak di beberapa titik di Jakarta. Bahkan berdasarkan pemaparan dari Unit Pengelola (UP) Perparkiran Dishub Jakarta, menunjukkan lebih dari setengah mesin TPE di Jakarta berada dalam keadaan rusak.
“Terkait dengan TPE, dari paparannya ini kita bisa lihat yang non aktif itu 137 dari 201 atau 68,1 persen. Ini angka yang luar biasa besar sekali,” ujar Francine yang juga politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu kepada Poskota, Kamis, 24 April 2025.
Selain itu, Francine juga mempertanyakan pihak Dishub Jakarta mengenai pertanggungjawabannya. Sebab, kata dia, bagaimana pun juga harga dari mesin parkir otomatis tersebut tidak bisa dibilang murah dan dibeli menggunakan pajak yang dipungut dari warga.
Baca Juga: Atasi Parkir Liar di Jakarta, Sistem Pembayaran Digital akan Diterapkan
“Lalu apakah tidak ada pemeliharaan, perawatan, dan perbaikannya. Apakah tidak ada pertanggungjawabannya. Karena ini kan aset yang nilainya mahal sekali ya,” katanya.
Di samping itu, Francine juga heran kenapa dirinya tidak pernah diminta menggunakan mesin-mesin TPE pada saat parkir di Jalan Sabang, Jakarta Pusat. Padahal lokasi Jalan Sabang tidak jauh dari DPRD Jakarta.
Justru dia pernah dikenai tarif yang tidak semestinya oleh para petugas parkir dengan mengubah-ubah durasi parkirnya supaya ongkosnya bisa menjadi lebih mahal.
“Di Sabang setahu saya ada mesin TPE tapi sampai saat ini saya belum pernah diminta untuk menggunakan TPE itu oleh juru parkirnya. Malah, juru parkirnya ini pakai tarif coba-coba. Jadi coba-coba dilebihin waktunya 1-2 jam oleh tukang parkirnya,” ujar dia.
Baca Juga: Pengamat Sarankan Pemprov Jakarta Atur Parkir Liar jadi Pendapatan Daerah
Lanjut Francine, para petugas baru menagih tarif yang sesuai setelah ditunjukkan foto dengan fitur waktu pengambilan gambar sebagai bukti. Karena itu ia meminta Dinas Perhubungan DKI Jakarta menertibkan oknum jukir nakal.
“Jadi tarif parkir coba-coba ini justru dari petugas parkir yang berseragam. Dishub harus menindak tegas juru parkir coba-coba itu,” kata Francine.