POSKOTA.CO.ID – Munculnya klaim pemutihan utang di pinjol Shopee, khususnya layanan SPinjam dan Shopee PayLater, menarik perhatian masyarakat pengguna aplikasi tersebut.
Edukator keuangan terkenal Hendra Setyo menyoroti bahwa pemutihan memang dapat membuat utang lunas secara otomatis. Namun, narasi ini dipertanyakan kebenarannya oleh dirinya.
"Pemutihan ini sebenarnya adalah langkah yang dilakukan oleh pinjol-pinjol manapun, dalam hal ini Shopee PayLater atau SPinjam. Kesannya seperti memberikan fasilitas pelunasan utang otomatis, tapi sebenarnya tidak," ujar Hendra Setyo pada Kamis, 24 April 2025, dikutip oleh Poskota dari kanal YouTube Solusi Keuangan.
Menurutnya, pemutihan bukanlah bentuk keringanan atau fasilitas yang dapat diminta oleh pengguna, melainkan keputusan sepihak dari pihak penyedia pinjaman apabila debitur dianggap tidak mampu melunasi utangnya.
Baca Juga: Jangan Takut Ancaman Galbay, Ini Pengakuan Mantan DC Pinjol dan Cara untuk Mengatasinya
“Mereka ingin menghapuskan utang kalian aja karena kalian memang dianggap tidak bisa membayar dan akan selamanya menjadi data buruk di aplikasi pinjaman online mereka,” ujarnya.
“Jadi, utang kalian akan dianggap lunas, dan kalian tidak ditagih lagi. Tapi itu bukan berarti utang benar-benar hilang atas permintaan sendiri,”
Lebih jauh, YouTuber terkenal itu juga menyinggung adanya oknum-oknum yang memanfaatkan fenomena ini untuk membuka jasa konsultasi dan joki pemutihan.
Ia menegaskan bahwa tidak ada satu pun layanan berbayar yang benar-benar bisa menjamin proses pemutihan.
Baca Juga: Begini Cara Menghapus Data Pribadi dari Pinjol Agar Tak Disalahgunakan
Dia menambahkan, keputusan soal pemutihan sepenuhnya berada di tangan tim analis pihak Shopee, dan prosesnya tidak bisa dikontrol atau dipercepat oleh pengguna ataupun pihak ketiga.
“Jawabannya tidak ada yang pasti. Semua tergantung dari tim analis dari pihak Shopee-nya. Bukan karena ini atau itu. Yang jelas butuh waktu yang sangat-sangat lama,” katanya.
Fenomena ini menjadi perhatian khusus di tengah meningkatnya tekanan ekonomi yang membuat banyak pengguna gagal membayar utang digital.
Pengguna diimbau untuk tidak mudah percaya pada jasa yang menawarkan pelunasan otomatis dan tetap waspada terhadap potensi penipuan yang mengatasnamakan pemutihan.