POSKOTA.CO.ID – Di tengah maraknya kasus gagal bayar pinjaman online (pinjol), sejumlah peminjam memilih untuk mengganti nomor telepon guna menghindari tekanan dari pihak penagih.
Namun, langkah ini menimbulkan pertanyaan soal potensi risiko hukum dan sosial yang mungkin terjadi.
Konten kreator terkenal dan edukator keuangan Hendra Setyo memperingatkan bahwa penggantian nomor telepon bukanlah solusi mutlak, meskipun secara teknis menghambat pihak pinjol untuk menghubungi peminjam.
Menurutnya, tujuan utama aplikasi pinjol melarang peminjam mengganti nomor adalah untuk memastikan mereka tetap dapat dihubungi.
Cara DC agar Tetap Terhubung
“Tujuannya sebenarnya enggak lain dan enggak bukan adalah biar teman-teman itu masih tetap gampang untuk dihubungi,” kata Hendra Setyo pada Jumat, 18 April 2025, dikutip Poskota dari kanal YouTube Fintech ID.
Ia menambahkan bahwa meskipun tidak ada konsekuensi hukum secara langsung akibat mengganti nomor, peminjam tetap berisiko mengalami tekanan dari jalur lain.
“Resiko beratnya sebenarnya enggak ada. Cuman ya mungkin resikonya, teman-teman enggak tahu perkembangan terakhir, kalian itu sebenarnya masih ditagih apa enggak,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa jika nomor utama tidak dapat dihubungi, pihak penagih bisa mengontak orang-orang terdekat seperti keluarga, teman, hingga rekan kerja yang tercantum sebagai kontak darurat.
Baca Juga: Pinjol Bunga Rendah Jadi Solusi Dana Darurat Tanpa Beban Berat, Cek 5 Daftar Pilihannya
Tetap Fokus pada Pelunasan
“Dan ada juga kasus-kasus lain, teman-teman, mungkin ya kantor kalian yang dihubungi atau teman-teman kalian di sosial media. Nah, semacam itulah,” tambahnya.
Dengan meningkatnya tekanan finansial di tengah situasi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, fenomena gagal bayar pinjol diprediksi akan terus menjadi isu hangat di masyarakat.
Edukasi dan literasi keuangan menjadi kunci untuk menghadapi tantangan ini secara bijak dan legal.
Dengan demikian, masyarakat dihimbau untuk tidak terlalu menghiraukan jika memang ada potensi teror pinjol saat mereka melakukan penagihan.