POSKOTA.CO.ID - BI Checking, yang kini dikenal sebagai Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), adalah sistem yang mencatat riwayat kredit seseorang.
Informasi ini mencakup pinjaman yang pernah diambil, ketepatan pembayaran, hingga potensi kredit macet.
Skor kredit dalam BI Checking menjadi salah satu faktor utama yang diperhatikan oleh bank atau lembaga keuangan saat mengevaluasi pengajuan KPR.
Baca Juga: Pastikan Skor Kredit BI Checking Tidak Jelek karena Galbay Pinjol, Begini Cara Ceknya
Skor kredit yang baik menunjukkan bahwa seseorang memiliki riwayat pembayaran yang lancar dan bertanggung jawab.
Sebaliknya, jika terdapat catatan keterlambatan pembayaran atau kredit bermasalah, skor kredit akan menurun, dan ini dapat menyulitkan pengajuan KPR.
Oleh karena itu, menjaga skor BI Checking bukan hanya penting untuk kebutuhan pinjaman jangka pendek, tetapi juga untuk rencana keuangan jangka panjang seperti memiliki rumah.
Baca Juga: Rekomendasi Pinjol Legal Tanpa Jaminan KTP, Proses Pengajuannya Cepat dan Mudah

Hati-Hati dengan Pinjaman Online
Pinjaman online sering menjadi solusi cepat bagi mereka yang membutuhkan dana mendesak. Kemudahan akses dan proses yang cepat membuat pinjol diminati, terutama di kalangan masyarakat urban.
Namun, di balik kemudahan tersebut, terdapat risiko yang perlu diperhatikan, terutama terkait dampaknya pada skor BI Checking.
Banyak platform pinjaman online yang terdaftar dan diawasi oleh OJK melaporkan data pinjaman nasabahnya ke SLIK.
Artinya, setiap keterlambatan pembayaran atau gagal bayar akan tercatat dan memengaruhi skor kredit.
Sayangnya, tidak sedikit masyarakat yang menganggap pinjaman online sebagai solusi sementara tanpa memikirkan konsekuensi jangka panjang.
Misalnya, seseorang yang sering mengajukan pinjol dengan jumlah kecil namun gagal membayar tepat waktu dapat memiliki catatan kredit yang buruk, meskipun jumlah pinjamannya tidak besar.
Selain itu, pengajuan pinjaman online yang berulang-ulang dalam waktu singkat juga dapat memunculkan persepsi bahwa seseorang sedang mengalami kesulitan keuangan.
Hal ini dapat menjadi sinyal negatif bagi bank saat mengevaluasi pengajuan KPR. Oleh karena itu, penting untuk bijak dalam menggunakan fasilitas pinjaman online dan memastikan pembayaran dilakukan tepat waktu.
Dampak Skor BI Checking pada Pengajuan KPR
KPR adalah komitmen keuangan jangka panjang yang membutuhkan evaluasi ketat dari pihak bank. Salah satu aspek yang paling diperhatikan adalah riwayat kredit calon debitur.
Skor BI Checking yang buruk dapat menyebabkan pengajuan KPR ditolak atau hanya disetujui dengan syarat yang lebih berat, seperti bunga lebih tinggi atau uang muka yang lebih besar.
Sebagai contoh, seseorang yang memiliki catatan keterlambatan pembayaran pinjaman online selama beberapa bulan mungkin dianggap berisiko oleh bank.
Meskipun penghasilan mereka cukup untuk membayar cicilan KPR, riwayat kredit yang buruk dapat menjadi penghalang.
Sebaliknya, mereka yang memiliki skor kredit baik biasanya mendapatkan proses pengajuan yang lebih lancar dan syarat yang lebih menguntungkan.
Baca Juga: Limit Langsung Rp5 Juta, Ini Trik Ajukan Pinjol di Rupiah Cepat yang Legal dan Diawasi OJK
Langkah Menjaga Skor BI Checking
Untuk memastikan skor BI Checking tetap baik, ada beberapa langkah yang dapat diambil, terutama bagi mereka yang berencana mengajukan KPR di masa depan.
- Pertama, selalu bayar cicilan pinjaman, baik dari pinjol maupun kredit lainnya, tepat waktu. Jika memungkinkan, lunasi pinjaman lebih awal untuk menunjukkan kedisiplinan keuangan.
- Kedua, hindari mengajukan terlalu banyak pinjaman dalam waktu singkat. Setiap pengajuan pinjaman akan tercatat di SLIK, dan terlalu banyak pengajuan dapat memberikan kesan bahwa Anda sedang kesulitan keuangan.
- Ketiga, secara berkala periksa status BI Checking Anda melalui layanan SLIK OJK untuk memastikan tidak ada kesalahan data atau catatan yang tidak sesuai.
Terakhir, kelola keuangan dengan bijak. Buat anggaran bulanan yang realistis dan hindari pengeluaran yang tidak perlu.
Dengan memiliki kebiasaan keuangan yang sehat, Anda tidak hanya menjaga skor kredit, tetapi juga mempersiapkan diri untuk komitmen besar seperti KPR.