Potret Anies Baswedan (atas) dan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka (bawah). (Sumber: Poskota/Dzikri)

Nasional

Anies Baswedan Bicara Bonus Demografi, Warganet: Silakan Gibran Join Diskusi

Rabu 23 Apr 2025, 14:25 WIB

POSKOTA.CO.ID - Mantan Gubenur DKI Jakarta, Anies Baswedan membuka diskusi terkait bonus demografi di akun X pribadinya.

Anies mengungkapkan bahwa ada tantangan yang harus dihadapi oleh Indonesia yang kerap kali luput dari sorotan ketika masyarakat akan memasuki usia produktif.

“Utas ini bukan hendak menyiram air pada bara optimisme, sebaliknya ini adalah pengingat bahwa hanya bangsa yang menyadari ujian-ujian besar yang akan mampu menata masa depan,” tulis Anies dikutip pada Rabu, 23 April 2025.

Di tengah diskusi yang dibuka oleh Anies, sebelumnya Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka merilis sebuah monolog di akun YouTubenya yang membicarakan hal yang sama.

Baca Juga: Viral Perbandingan Video Ferry Irwandi dan Gibran soal Bonus Demografi, Siapa yang Lebih Visioner?

Berbeda dengan Anies yang direspon positif oleh publik, Gibran mendapat banyak kritikan pedas, karena dinilai membicarakan hal yang tidak esensial serta menyinggung keberhasilan film Jumbo yang seolah-olah dirinya berkontribusi atas kesuksesan film tersebut.

Warganet menyebutkan untuk Gibran turut ikut diskusi dengan Anies bersama publik di platform X.

Bonus Demografi sebagai Ujian

Anies menjelaskan bonus demografi sering kali dianggap sebagai berkah otomatis, seolah hadirnya usia produktif berarti mendatangkan kesejahtraan dengan sendirinya.

Menurutnya, usia produktif tak selalu berarti prioduktivitas, yang terlihat hanya angka dan yang tersembunyi adalah kelelahan kolektif.

Baca Juga: Tudingan Plagiat Konten! Netizen Bandingkan Kualitas Konten Monolog Gibran dengan Ferry Irwandi soal Bonus Demografi

“Anak muda kini hidup dalam tekanan berlapis. Harus sukses cepat, menopang keluarga, mengatasi ketidakpastian kerja dan membangun masa depan di tengah ruang hidup yang kian mahal. Mereka bukan hanya generasi yang tangguh, tetapi generasi sibuk dan letih,” jelas Anies.

Anies berpandangan jika bonus demografi merupakan sebuah ujian dan bukan hadiah.

Pasalnya, ujian tersebut harus menyiapkan manusia dan tidak sekedar mengagungkan angka.

“Ujian mendesak kita menegakkan keadilan, bukan sekedar mengada-adakan pertumbuhan,” ungkapnya.

Baca Juga: Anies Baswedan Sampaikan Duka Mendalam atas Wafatnya Paus Fransiskus: “Suara Moral Dunia Telah Pergi”

Kemudian ia memandang jika kesenjangan masih terjadi di setiap anak muda, sehingga tidak memiliki kesempatan yang sama di tengah dunia yang semakin digital.

“Kesenjangan digital ini nyata, mereka yang terkoneksi akan terbang lebih tinggi. Mereka yang terputus akan makin terdesak. Ini bukan soal siapa yang rajin, tetapi soal siapa yang diberi pijakan, siapa yang dilengkap untuk ikut dalam perlombaan, ujar Anies.

“Waktu tak bisa diajak menunggu. Bonus demografi ada batas berlakunya, dalam dua dekade ke depan, Indonesia akan menjadi negara dengan populasi menua. Yang muda hari ini akan menjadi tua yang harus ditopang nanti, bebannya akan bergeser dan itu harus disiapkan,” sambungnya.

Baca Juga: RUU TNI Resmi Disahkan, Anies Baswedan Soroti Proses Revisi: Khawatir Tidak Matang

Saran Anies Hadapi Bonus Demografi

Anies menyebutkan hal yang harus disiapkan ialah pendidikan, sebab pendidikan menjadi kunci bukan hanya soal kurikulum.

“Pendidikan harus membekali anak muda dengan literasi, kreativitas, kecakapan yang relevan, pikiran kiritis serta keberanian untuk ambil peran,” kata Anies.

Kemudian poin kedua ialah membangun sistem ekonomi serta memberi ruang bagi yang kecil dan baru merintis.

“Akses terhadap kredit, pelatihan serta pasar tak boleh jadi kemewahan tapi hak. Yang mau bekerja, harus diberi landasan untuk naik kelas. Yang sedang berjuang harus dibantu bertumbuh,” ujarnya.

Baca Juga: Beri Dukungan untuk Tom Lembong, Anies Baswedan Hadiri Sidang Kasus Dugaan Korupsi Gula Impor

Poin yang ketiga memberikan ruang kepada anak muda dalam pengambilan keputusan, ia berpandangan anak muda bukan hanya sebagai pewaris tetapi penentu.

“Jangan hanya libatkan dalam diskusi formalitas tapi berikan peran dan posisi. Tentu atas dasar meritokrasi bukan koneksi,” tutupnya.

Warganet Ajak Gibran Rakabuming Raka Diskusi

Setelah utas tersebut selesai, warganet banyak yang menandai Gibran untuk berdiskusi terkait bonus demografi.

“Silahkan Gibran join diskusinya atau penulis scriptnya mungkin mau bantu,” tulis warganet.

“Kok mention wapres? Kalo mau diskusi bisa diwakilkan chatGPT,” sahut warganet.

“Kocak juga nepobaby ngomongin bonus demografi, kayak paham aja kehidupan lapangan (dia aja kerja dicariin bapaknya),” ujar warganet.

“Gimana mau bonus demografi, negara tidak ada upaya buat mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata seorang warganet.

Tags:
Gibran Rakabumi RakaGibranWarganetbonus demografiIndonesiaAnies Baswedan

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Reporter

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Editor