Viral Spanduk ‘Selamat Datang di Kampung Narkoba’ Bikin Geger Netizen: Kami Sudah Benar-Benar Kesal

Selasa 22 Apr 2025, 11:47 WIB
Spanduk kontroversial bertuliskan ‘Selamat Datang di Kampung Narkoba’ terpampang di Dusun Balam Timur, sebagai bentuk protes warga terhadap peredaran narkoba yang tidak kunjung ditangani.

Spanduk kontroversial bertuliskan ‘Selamat Datang di Kampung Narkoba’ terpampang di Dusun Balam Timur, sebagai bentuk protes warga terhadap peredaran narkoba yang tidak kunjung ditangani.

POSKOTA.CO.ID - Di tengah deru pemberitaan nasional dan isu kriminalitas yang berulang, muncul satu aksi simbolik dari masyarakat Dusun Balam Timur, Desa Bangko Bakti, Kecamatan Bangko Pusako, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, yang menggugah publik.

Bukan karena kerusuhan, bukan karena demonstrasi anarkis, namun karena sebuah spanduk sepanjang lima meter yang mengandung pesan sangat menyentak: “Selamat Datang di Kampung Narkoba.”

Ungkapan yang tertulis dalam spanduk tersebut bukanlah seruan sinis, melainkan manifestasi dari kekecewaan dan kegelisahan masyarakat atas maraknya peredaran narkoba, khususnya sabu-sabu, di lingkungan mereka.

Dalam sekejap, foto spanduk itu viral di media sosial, mengundang respons publik yang beragam, mulai dari rasa prihatin hingga ejekan sarkastik terhadap kinerja aparat penegak hukum.

Baca Juga: Jansen Manansang Keturunan Siapa? Ini Klarifikasi Lengkap Terkait Dugaan Penganiayaan Eks Artis Sirkus Taman Safari

Latar Belakang: Titik Jenuh Masyarakat

Warga Dairi RT 19, Dusun Balam Timur, menyatakan keresahan mereka melalui media yang tidak biasa bukan lewat jalur birokrasi formal atau diskusi komunitas biasa, tetapi lewat pemasangan spanduk berukuran besar di ruang publik. Pesannya sangat gamblang dan emosional:

“Masyarakat Dairi Balam Timur Bangko Bakti Sangat Resah Karena Maraknya Narkoba (Sabu-sabu) di Daerah Kami, Bagaimana Generasi Muda Ke Depannya..? Haruskah Kita Diam Dengan Kehancuran Ini…? Di Mana Keberadaan Penegak Hukum Saat ini?”

Sukino, salah satu warga, menjelaskan bahwa keberadaan spanduk tersebut tidak lain merupakan bentuk keputusasaan masyarakat yang merasa diabaikan oleh pihak berwenang. Banyak warga merasa bahwa suara mereka selama ini hanya menjadi angin lalu tanpa aksi nyata.

Kondisi Sosial: Ketidakamanan yang Membayangi

Menurut tokoh pemuda setempat, Sakban, wilayah mereka sudah tidak lagi aman sejak peredaran narkoba meluas.

Ia menyebutkan bahwa hampir setiap hari warga mengalami tindak kriminal seperti pencurian, yang diduga kuat dilakukan oleh pecandu narkoba. Lingkungan tempat tinggal berubah menjadi zona yang tidak nyaman, di mana rasa curiga dan ketakutan menguasai interaksi antarwarga.

“Spanduk itu dipasang sejak pagi. Kami sudah benar-benar kesal. Kampung kami sudah tidak aman lagi. Setiap hari ada saja kemalingan. Kami ingin narkoba diberantas dan bandarnya ditangkap,” kata Sakban dengan tegas.

Reaksi Pemerintah Desa: Dukungan Penuh, Tapi Terbatas

Berita Terkait

News Update