CIMAHI, POSKOTA.CO.ID - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Cimahi menetapkan Cimahi darurat sampah.
Bahkan, Wali Kota Cimahi, Ngatiyana pun tak menampik bahwa sampah-sampah di seluruh penjuru Kota Cimahi dinilai tak terkendali hingga memunculkan tempat pembuangan sementara (TPS) ilegal.
Ngatiyana mengatakan, tanggap darurat sampah ini akan diwujudkan dengan upaya pembersihan sampah dan akan berlangsung hingga sepekan kedepan.
Dari hasil tinjauan langsung ke lapangan, tumpukan sampah yang ada di sejumlah titik di Cimahi itu terjadi semenjak lebaran. Bahkan, sampai sekarang sampah masih ada yang menumpuk.
Baca Juga: Direktur JakTV Jadi Tersangka Kasus Suap Perkara PN Jakpus
"Pemerintah akan fokus untuk melakukan pembersihan di 14 TPS yang ada di Kota Cimahi. Selain itu, truk-truk pengangkut juga akan membawa sampah-sampah yang berada di TPS liar ke tempat pembuangan sampah resmi," kata Ngatiyana, Senin, 21 April 2025.
Sementara itu, Kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi, Chanifah Listyarini menambahkan, pihaknya telah melakukan pendataan tumpukan sampah yang ada di seluruh penjuru Kota Cimahi.
"Hasilnya, ada 500 ton sampah yang terdata baik di TPS resmi dan ilegal," kata Chanifah.
Dalam upaya penyelesaian penumpukan sampah di Cimahi, lanjut dia, pihaknya telah melakukan rapat sekaligus meminta seluruh lurah untuk mendeteksi berapa besar tumpukan sampah, termasuk juga sampah TPS yang ada di wilayahnya.
Baca Juga: Dean Zandbergen Siap Bela Timnas Indonesia dan Menunggu Proses Naturalisasi
"DLH Kota Cimahi kemudian melakukan kajian untuk menemukan formula pembersihan sampah hingga menyodorkan opsi pembersihan sampah selama satu pekan. Jadi untuk mengangkut sampah seberat 500 ton itu butuh waktu satu minggu untuk clean up. Asumsinya, satu tempat harus tuntas satu hari kemudian, bergeser ke TPS lain," ungkapnya.
