POSKOTA.CO.ID — Semen Padang FC secara resmi melayangkan protes ke PT Liga Indonesia Baru (LIB). Klub asal Sumatra Barat itu menilai keputusan wasit saat laga melawan PSIS Semarang merugikan mereka.
Penasihat klub, Andre Rosiade, memimpin langsung pengaduan tersebut ke kantor PT LIB di Jakarta. Ia ditemui oleh Direktur Keuangan Sadikin Aksa dan Chief of Business Budiman Dalimunthe.
"Kedatangan kami ke kantor PT LIB sesuai dengan aturan," kata Andre lewat media sosial, Senin, 21 April 2025. "Semen Padang telah menyampaikan aduan kepada Komite Wasit PSSI pada Minggu, 20 April 2025."
Andre mengungkap bahwa laporan tersebut menyasar dua nama, yakni Wasit Nendi Rohaendi dan Wasit VAR Naufal Adya Fairuski. Mereka dianggap tidak adil saat memimpin laga pekan ke-29 Liga 1.
Baca Juga: Daftar 12 Pelatih yang Gugur di Liga 1 Indonesia 2024/2025, Terbaru Stefano Cugurra dari Bali United
"Kami sudah berkirim email ke Komite Wasit melalui PT LIB soal ketidakpuasan kami atas kepemimpinan wasit saat Semen Padang menghadapi PSIS," ujarnya.
Menurutnya, dua gol Semen Padang dianulir tanpa alasan yang masuk akal. Ia menyebut gol Bruno Gomes dan Cornelius Steward seharusnya sah.
"Gol pertama yang dinyatakan offside itu ada dugaan dari kami bahwa garis putih lapangan lurus, kok VAR-nya miring," tegas Andre. Ia mempertanyakan akurasi teknologi VAR dalam laga tersebut.
Andre merasa Semen Padang seolah ditarget untuk degradasi dari Liga 1. Ia menyebut ada dugaan skenario besar yang menyulitkan klubnya.
Baca Juga: Dean Zandbergen Siap Bela Timnas Indonesia dan Menunggu Proses Naturalisasi
"Terlihat seakan-akan kami Semen Padang FC ini ditarget untuk degradasi," ucapnya. "Apalagi isu yang berkembang bahwa skenario dengan PSIS Semarang sudah ada."
Ia juga menyinggung soal Bhayangkara FC yang kesulitan menemukan homebase baru. Menurutnya, hal ini ikut memperkuat dugaan bahwa Semen Padang harus tersingkir.
"Karena Bhayangkara FC susah menemukan homebase barunya di Sumatra, maka Semen Padang degradasi," tambahnya.
Sebagai Wakil Ketua Komisi VI DPR, Andre meminta PT LIB mengevaluasi kinerja perangkat pertandingan. Ia menekankan pentingnya integritas kompetisi di pengujung musim.
"Mengurus klub tidak ada keuntungan finansial," ujar Andre. "Jadi, harapan kami, jangan investasi besar ini dicederai."
Ia berharap PT LIB bisa segera menanggapi aduan Semen Padang secara objektif. Klub ingin keadilan ditegakkan demi kelangsungan sepak bola nasional yang bersih.