Penyelidikan menunjukkan bahwa skema ini dirancang secara sistematis dengan dugaan keterlibatan internal yang tidak sedikit.
Tidak hanya memalsukan dokumen, para pelaku juga diduga mempercepat pencairan dana dengan menyalahgunakan kewenangan.
Meskipun krisis ini mencoreng reputasi institusi, manajemen Bank Jatim melalui Corporate Secretary Fenty Rischana menyatakan dukungan penuh terhadap upaya penegakan hukum.
Pihaknya menegaskan bahwa pengungkapan kasus ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap transparansi dan tata kelola yang baik.
Baca Juga: Fakta Mengejutkan di Balik Kredit Fiktif Bank Jatim dengan Kerugian hingga Rp569,4 M
Kini, sorotan publik tertuju pada langkah-langkah perbaikan dan penguatan pengawasan internal Bank Jatim.
Lembaga yang dahulu dibanggakan sebagai simbol keberhasilan pembangunan daerah, kini dihadapkan pada ujian besar dalam membangun kembali kepercayaan nasabah dan publik secara luas.