JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno menegaskan program pelatihan keliling atau Mobile Training Unit (MTU) hanya bisa diikuti pemegang Kartu Tanda Penduduk (KTP) Ibu Kota.
Rano tidak memungkiri banyak masyarakat ber-KTP non-Jakarta tertarik mengikuti program yang digagas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta itu. Namun, pihaknya memprioritas untuk warga KTP Jakarta.
"Saya dapat informasi kalau di luar jakarta banyak yang tertarik dengan program ini. Tapi, saat ini prioritas kita bagi pemegang KTP Jakarta," kata Rano di lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa, 22 April 2025.
Menurut Rano, warga pendatang akan dijaring berdasarkan pendidikan supaya peserta bisa mengikuti pelatihan sesuai bidangnya.
Baca Juga: Rano Karno Upayakan Pakai Transportasi Umum Setiap Senin
Program MTU ini diikuti 260 peserta sebagai angkatan kedua. Pada angkatan pertama, program ini diikuti 400 peserta dari 28 kecamatan di Jakarta.
"Pastinya, mobil training ini ke depannya akan masuk ke kelurahan-kelurahan untuk melakukan pelatihan gratis," ucap dia.
Peserta MTU mengikuti pelatihan di dalam mobil yang berjumlah 40 unit. Setiap mobil yang disediakan dibedakan sesuai disiplin ilmu, misalkan tata busana.
"Jujur saya cukup kaget, ternyata di mobil training tata busana, ternyata mesin jahitnya pakai diesel. artinya mobil-mobil ini cukup canggih dan layak untuk melakukan pelatihan," terangnya.

Lebih lanjut, ia menuturkan, disiplin ilmu kelistrikan bisa dibutuhkan pada masa kini. Pasalnya, penggunaan penyejuk udara atau Air Conditioner (AC) cukup banyak di Jakarta.
"Ini unik nih, rupanya banyak rumah susun di Jakarta yang pakai AC. Jadi insyaallah ke depannya yang ikut program pelatihan kerja ini bisa terserah dengan baik," ujarnya.
Rano berharap, MTU yang masuk program 100 hari pertama Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta 2025-2030 ini bisa mengurangi angka pengangguran. Nantinya, program ini diharapkan bisa berkembang lebih baik lagi agar bisa menciptakan lapangan kerja ke tingkat yang lebih tinggi lagi. (CR-3)