Kredit Fiktif Rp569,4 M di Bank Jatim, DPRD Desak Pemberhentian Sejumlah Pimpinan Pusat

Selasa 22 Apr 2025, 18:30 WIB
Kasus kredit fiktif Bank Jatim rugikan negara hingga Rp569,4 miliar. (Sumber: bank jatim)

Kasus kredit fiktif Bank Jatim rugikan negara hingga Rp569,4 miliar. (Sumber: bank jatim)

POSKOTA.CO.ID - Komis C DPRD Jatim gencar menguak kasus kredit fiktif mencapai Rp569,4 Miliar yang terjadi di Bank Jatim cabang Jakarta. Sebab, kasus ini masih penuh teka-teki.

Mengutip Barometer pada Selasa, 22 April 2025 pengusutan kasus ini mandek lantaran Direktur Keuangan, Treasury dan Global Service Bank Jatim, sekaligus Ketua Tim Seleksi Pimpinan Cabang Jakarta, Edi Masrianto, mangkir dari rapat terakhir antara pihak Bank Jatim dengan Komisi C.

Dengan tidak hadirnya Edi dalam rapat  tersebut membuat DPRD curiga bahwa adanya proses tidak transparan dalam seleksi pimpinan Bank Jatim Cabang Jakarta.

“Tidak hadirnya Edi Masrianto, Direktur Keuangan yang juga menjadi Ketua Tim Seleksi Pimpinan Cabang Jakarta membuat kami akhirnya menaruh curiga. Ada ap dan mengapa?,” kata Anggota Komisi C DPRD Jatim, Multazamudz Dzikri, dikutip pasa Selasa, 22 April 2025.

Baca Juga: NIK KTP Anda Terdata sebagai Penerima Bansos? Cairkan Saldo Dana Rp600.000 per Tahap dari Pemerintah Via BPNT 2025

Kemudian, Multazam juga menyampaikan, faktor lain pengungkapan kasus ini terhalang karena data yang diminta DPRD kepada pihak Bank Jatim belum kunjung diberikan pada rapat terakhir.

“Bagi Saya, rapat terakhir Bank Jatim dengan Komisi C masih menyisakan misteri. Ada beberapa permintaan data yang belum bisa diberikan bahkan sampai hari ini,” lanjut dia.

Kronologi Kasus Kredit Fiktif Bank Jatim

Terkuaknya kredit fiktif Bank Jatim yang mencapai setengah triliun itu bermula dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang bekerja sama dengan Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) Bank Jatim menemukan dugaan fasilitas kredit pada dua perusahaan.

Perusahaan tersebut adalah PT Indi Daya Group dan PT Indi Daya Rekapratama yang diduga melalukan kredit melalui dokumen fiktif mulai dari angunan dan kerja sama proyek yang tidak pernah ada.

Baca Juga: Ini Dia Artis yang Tersandung Skandal Prostitusi dengan Inisial TB Disebut Robby Abbas Sebagai 'Termahal'

Terdapat 65 fasilitas kredit dan 4 kredit kontraktor yang ditemukan cair secara ilegal. Jadi, pencairan kredit tersebut dimanipulasi seolah-oleh perusahaan tersebut bekerja sama dengan BUMN dalam menjalankan proyek.

Berita Terkait

News Update