Setelah memastikan bahwa pegadang tersebut benar-benar tunanetra, Dedi Mulyadi mengajaknya untuk naik ke dalam mobil dan mulai berbincang.
Sejak awal, sebenarnya pegadang itu juga tidak mengetahui bahwa dirinya sedang bertemu dengan Gubernur Jawa Barat.
Kusnandar lantas curhat bahwa dirinya sebelum berjualan sempat berpfofesi sebagai tukang pijit, namun harus berhenti karena dampak wabah Covid-19.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Akan Reaktivasi 7 Jalur Kereta Api di Jawa Barat, Termasuk Garut-Cikajang
Pada akhirnya ia beralih usaha dagang kerupuk keliling yang terus dilakoni sampai saat ini.
Dedi Mulyadi yang penasaran dengan si pedagang lantas bertanya apakah dirinya pernah ditipu orang
Pengakuan si pedagang membuat hati terenyuh, dimana ia mengaku pernah ditipu sehingga tidak ada uang untuk melunasi cicilan Hp nya.
"Pernah di Dangdeur dulu saat bulan puasa ada yang ngaku-ngaku asisten Pak Dedi, mau ngeborong katanya, terus dibawa keliling, HP diambil, uang diambil. Saya nungguin lama, kemana orangnya," kata Kusnandar.
"Aduh astagfirullahaladzim," respon Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Tuai Kritikan! Aksinya Diduga Langkahi Wewenang Kepala Daerah
Kemudian pedagang itu disuruh menghitung modal awal hingga jumlah uang yang didapat jika seluruh dagangannya laku yang diperkirakannya sebesar RP500.000.
Ternyata uang yang tersebut hanya berjumlah Rp140.000-an, jauh dari omzet biasanya karena dikerjai oleh Dedi Mulyadi.