Jika Paus Meninggal Apa yang Terjadi? Ini Prosedur Rahasia Vatikan yang Langsung Dijalankan Setelah Paus Fransiskus Wafat

Selasa 22 Apr 2025, 12:24 WIB
Tahap awal setelah meninggalnya seorang Paus diawali dengan tindakan resmi dari Camerlengo, pejabat senior yang bertanggung jawab pada masa kekosongan tahta. (Sumber: Pinterest)

Tahap awal setelah meninggalnya seorang Paus diawali dengan tindakan resmi dari Camerlengo, pejabat senior yang bertanggung jawab pada masa kekosongan tahta. (Sumber: Pinterest)

Prosesi ini melambangkan penghormatan Gereja terhadap kepemimpinan Paus serta peneguhan iman akan kebangkitan.

Pemakaman Paus

Jenazah Paus biasanya dimakamkan di bawah Basilika Santo Petrus, dalam peti berlapis tiga: lapisan pertama dari kayu cemara, lapisan kedua dari timah sebagai pelindung kedap udara, dan lapisan luar dari kayu keras. Pemakaman berlangsung dalam suasana liturgi yang khusyuk dan penuh simbolisme gerejawi.

Pemakaman Paus tidak hanya merupakan penghormatan, melainkan juga momentum spiritual umat untuk merefleksikan nilai-nilai yang diteladankan selama masa kepemimpinan almarhum Paus.

Sede Vacante – Tahta Kosong

Masa “Sede Vacante” secara harfiah berarti “tahta kosong”, yaitu periode ketika Gereja Katolik tidak memiliki Paus. Pada masa ini, semua urusan besar yang menyangkut keputusan doktrinal atau kebijakan global ditangguhkan.

Camerlengo bertanggung jawab atas urusan administratif terbatas, seperti pengawasan terhadap properti Vatikan dan koordinasi konklaf.

Persiapan Menuju Konklaf

Setelah pemakaman Paus, Gereja memasuki masa persiapan untuk konklaf, biasanya dimulai dalam rentang waktu 15 hingga 20 hari setelah wafatnya Paus.

Para kardinal dari seluruh dunia dipanggil ke Roma. Hanya kardinal berusia di bawah 80 tahun yang berhak memilih Paus baru. Pada 2025, jumlah kardinal elektor diperkirakan sebanyak 120 orang.

Para kardinal menjalani retret rohani dan diskusi tertutup guna menelaah tantangan Gereja dan kriteria pemimpin baru yang dibutuhkan.

Konklaf dan Pemilihan Paus Baru

Konklaf dilangsungkan secara tertutup di Kapel Sistina, dalam suasana penuh kerahasiaan. Pemilihan Paus dilakukan dengan pemungutan suara yang membutuhkan mayoritas dua pertiga.

Kardinal yang terpilih akan ditanya: “Apakah Anda bersedia menerima pemilihan ini?” Jika ia menjawab “Ya”, ia akan memilih nama Paus yang akan digunakan selama kepemimpinannya.

Kapel Sistina kemudian menyalakan cerobong asap yang menandakan hasil pemilihan. Asap putih (fumata bianca) menandakan bahwa Paus baru telah terpilih, sementara asap hitam (fumata nera) menunjukkan pemungutan suara belum membuahkan hasil.

Baca Juga: Link Twibbon Gratis Hari Bumi 2025, Coba Sekarang di Sini

Pengumuman “Habemus Papam”

Berita Terkait

News Update