POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesejahteraan masyarakat melalui program bantuan sosial (bansos).
Bagi masyarakat yang mengkhawatirkan kelancaran penyaluran bansos, kabar baik dat personally dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Hingga kuartal pertama tahun 2025, Kemensos telah berhasil menyalurkan bansos senilai Rp 18 triliun, menandakan langkah nyata dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
Bansos Pasti Cair
Kementerian Sosial menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir mengenai kelanjutan penyaluran bansos.
Dalam laporannya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa realisasi penyaluran bansos hingga Maret 2025 telah mencapai 25% dari total anggaran yang dialokasikan.
“Kami telah menyalurkan lebih dari Rp 18 triliun pada tahap pertama. Ini menunjukkan komitmen kami untuk memastikan bantuan sampai ke tangan yang berhak,” ujarnya dalam acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta, pada 8 April 2025.
Angka ini mencerminkan efisiensi dan ketepatan dalam distribusi bansos, yang menjadi salah satu pilar utama program perlindungan sosial pemerintah.
Dengan sistem penyaluran yang terjadwal setiap tiga bulan, Kemensos memastikan bahwa bantuan terus mengalir sesuai kebutuhan masyarakat.

Jenis Bantuan Sosial yang Disalurkan
Program bansos yang telah direalisasikan mencakup dua jenis utama, yaitu Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH).
BPNT dirancang untuk membantu keluarga penerima manfaat memenuhi kebutuhan pangan melalui bantuan tunai.
Sementara itu, PKH memberikan bantuan bersyarat untuk mendukung kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan keluarga, seperti biaya sekolah anak, perawatan ibu hamil, serta dukungan bagi lansia dan penyandang disabilitas.
Selain kedua program tersebut, Kemensos juga menyediakan dukungan tambahan berupa pembayaran iuran BPJS Kesehatan bagi keluarga kurang mampu.
Bantuan ini memastikan akses layanan kesehatan yang layak bagi masyarakat yang membutuhkan, sehingga mereka dapat menjalani hidup dengan lebih tenang tanpa beban biaya kesehatan.
Penyaluran Berbasis Data Tunggal
Untuk menjamin ketepatan sasaran, penyaluran bansos pada 2025 mengacu pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Data ini, yang merupakan inisiatif bersejarah di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, menjadi acuan utama bagi kementerian dan pemerintah daerah dalam menentukan penerima bantuan.
Dengan DTSEN, proses verifikasi dan validasi penerima bansos menjadi lebih transparan dan akurat, mengurangi risiko bantuan yang tidak tepat sasaran.
Menteri Saifullah Yusuf menjelaskan bahwa DTSEN memungkinkan pemerintah untuk memetakan tingkat kesejahteraan masyarakat secara mendetail.
“Data ini membantu kami memastikan bahwa bansos benar-benar sampai kepada mereka yang paling membutuhkan, seperti keluarga miskin, ibu hamil, anak sekolah, lansia, dan penyandang disabilitas,” tambahnya.