POSKOTA.CO.ID - Viral dugaan peserta PPDS Unsri mengalami perundungan hingga kekerasan oleh oknum Konsulen di Rumah Sakit Umum Pusat Muhammad Hoesin hingga menyita sorotan publik di tengah kasus pelecehan yang dilakukan oknum dokter.
Baru-baru ini, diduga peserta PPDS Unsri membongkar kondisi perundungan yang ia hadapi. Keluahan dan curhatan tersebut dibagikan oleh akun Instagram @ppdsgramm.
Menurut salah satu yang diduga pihak peserta PPDS Unsri, ia mengatakan bahwa obat-obatan yang tidak tersedia di Rumah Sakit atau RS dan tidak tercover BPJS harus dibelinya menggunakan uang pribadi.
Namun, ia mengatakan bahwa Konsulen tidak mau tahu dengan hal tersebut.
"Kalau Unsri apa2 duit ga tau kalau center lain, tapi di sini obat2an yang ga dicover BPJS dan tidak disediakan RS, kita yang beli pake uang pribadi.
Konsulen mana mau tau," curhat salah satu peserta PPDS Unsri dikutip dari Instagram @ppdsgramm.
Selanjutnya, ia juga mengaku harus menghidupi oknum senior dengan memenuhi makannya empat kali sehari.
Akan tetapi, ia mengatakan tidak mendapatkan timbal balik atau pembelaan apapun jika ada kendala yang dihadapi.
"Beliin senior makan salad sushi tei, menghidupi oknum senior makan 4x sehari tapi kita yang bayar (tapi pas kita diomelin konsulen ngebela pun engga)," tambahnya.
Meski demikian, ia memahami kondisi senioritas tersebut, ia mengaku tidak keberatan jika harus mengeluarkan uang demi seniornya, namun ia mengeluhkan sikap mereka terhadap para junior.
"Maksudnya gapapa mereka nyuruh kita ngeluarin uang buat kepentingan mereka tapi kita juga ada 'timbal balik' kayak dapet tindakan dll, ini mah kaga," katanya.
Di sisi lain, dugaan kekerasan terhadap PPDS Unsri juga mencuat ke publik bahkan viral di media sosial.
Dikabarkan ada peserta PPDS Unsri yang ditendang oleh Konsulen hingga menyebabkan luka pada organ intimnya.
Diketahui bahwa tindakan tersebut dinilai melanggar kebijakan, bahkan sejumlah pihak tidak membenarkan hal ini.
Namun rupanya hal tersebut telah menjadi budaya kelam di kedokteran Tanah Air.
Bahkan kasus serupa tidak hanya sekali ini terjadi, sebelunya ada peserta PPDS dari beberapa Perguruan Tinggi yang mengalami perundungan oleh seniornya.
Hingga saat ini, kondisi tersebut mendapat telah kecaman dari netizen, banyak pihak yang mendesak pemerintah untuk mengubah sistem tersebut.