Perilaku ini jelas melanggar hukum, namun sulit dihentikan karena tidak adanya regulasi yang mengikat pelaku pinjol ilegal.
2. Kebocoran Data Pribadi
Saat mengajukan pinjaman online, peminjam biasanya diminta memberikan akses ke data pribadi. Pada pinjol ilegal, data ini sangat rawan disalahgunakan.
Meski utang sudah dilunasi, data pribadi tetap bisa tersebar tanpa persetujuan. Penyalahgunaan data ini bisa mencakup penyebaran informasi pribadi hingga tindakan penipuan.
Bila mengalami hal ini, masyarakat disarankan segera melapor ke pihak berwenang dengan membawa bukti pelanggaran.
Baca Juga: Begini Cara Hapus Data NIK e-KTP Anda yang Disalahgunakan untuk Pinjol!
3. Stabilitas Keuangan Jadi Terganggu
Salah satu kerugian paling nyata dari meminjam di pinjol ilegal adalah tingginya bunga dan biaya tersembunyi yang harus ditanggung peminjam.
Sejak awal, sistem pinjol ilegal dirancang untuk mencekik, dengan bunga yang jauh melampaui batas yang ditetapkan OJK.
Akibatnya, nasabah tidak hanya kesulitan melunasi utang, tapi juga bisa kehilangan stabilitas finansial dalam jangka panjang.
Dengan mengetahui risiko di atas, maka pastikan untuk jangan tergiur kemudahan yang menyesatkan.
Pinjaman online ilegal memang seringkali terlihat menggiurkan karena prosesnya cepat dan tanpa ribet. Namun di balik kemudahan itu, tersimpan risiko besar yang bisa membahayakan privasi, keamanan, dan kondisi keuangan.
Penting bagi masyarakat untuk selalu memverifikasi legalitas platform pinjol melalui situs resmi OJK dan hanya mengakses layanan dari penyedia yang terdaftar dan diawasi.