POSKOTA.CO.CID – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka turut menanggapi film Jumbo, film animasi Indonesia yang kini hype di Tengah masyarakat.
Namun rupanya, ia mendapatkan kritik pedas dari netizen baik di media sosial maupun di kanal YouTube pribadinya.
Banyak netizen yang menuding bahwa Gibran hanya mencari panggung dengan memanfaatkan momentum film Jumbo tersebut.
Diketahui bahwa kehadiran film Jumbo sebelumnya mendapatkan banyak apresiasi dari public, hingga menjadikan proyek garapan Visinema tersebut menjadi film animasi terlaris di box office Indonesia dengan berhasil menggaet 5 juta penonton, pada Sabtu, 19 April 2025 kemarin.
Wapres Gibran pun mengapresiasi film Jumbo yang kini sudah tembus 5 juta penonton. Menurutnya, hal ini menandakan era baru industri animasi Indonesia.
"Jumbo merupakan karya animator muda Indonesia yang berhasil menembus 5 juta penonton.
Baca Juga: Lapor Mas Wapres! Kirim Keluhan dan Usulan Langsung ke Gibran Pakai Nomor WhatsApp Ini
Ini menjadi era baru industri animasi Indonesia," katanya, dikutip dari YouTube Sekretariat Wakil Presiden.
Sebelumnya, Gibran tidak hanya sekedar mengapresiasi, ia juga mengajak 139 anak yatim untuk menonton film Jumbo di Senayan City, Jakarta Pusat, pada 11 April 2025.
Ia juga mengungkapkan sudut pandangnya mengenai film tersebut.
Gibran mengungkapkan bahwa pendekatan cerita seperti film Jumbo sangat efektif dalam menumbuhkan pribadi anak-anak Indonesia.
"Pendekatan cerita seperti ini sangat efektif dalam menumbuhkan pribadi anak-anak Indonesia yang inklusif, tangguh, dan berkarakter," tambahnya.
Langkah Wapres Gibran dalam mengajak aanak-anak yatim menonton film Jumbo mendapatkan acungan jempol dari netizen.
“Alhamdulillah mas Wapres berbagi dgn anak Yatim piatu . Semoga mas Wapres selalu dilimpahkan rezeki yg berlimpah n halal. Selalu dlm lindungan Allah. Aamiin...3X YRA,” tulis akun @upi***.
“Alhamdulillah terimakasih mas wapres udh bikin anak " yatim senang,” tulis @has***.
Meski demikian tak sedikit netizen yang menyinggung Wapres Gibran terkait penggunaan AI yang dinilai kurang tepat dan kurang bijak.
“Nah gini mas wapres support industri kreatif kita bukan pakai AI dari luar negeri,” tulis @dik***.
“Udh bagus ngedukung animasi lokal kayak gini, tinggal jangan pake AI buat iklan layanan masyarakat nya. Artist, animator butuh didukung sama pemerintah,” tulis @cen***.
“Tumben. biasanya AI,” tulis @nad***.