Mitratel juga mengakuisisi PT Utra Mandiri Telekomunikasi (UMT), yang memiliki lebih dari 8.000 km jaringan fiber optic. Total jaringan fiber optic Mitratel kini mencapai 51.039 km.
Ekspansi Data Center dan Pembentukan Anak Usaha Baru
Telkom mencatat pendapatan bisnis Data Center dan Cloud sebesar Rp2,3 triliun. Total kapasitas mencapai 38 MW dan 2.420 rack di 35 data center yang dikelola NeutraDC, NeuCentrIX, dan Telin.
Selain itu, pengembangan Hyperscale Data Center di Batam dan ekspansi di Cikarang tengah dilakukan untuk mengantisipasi permintaan layanan cloud dan AI.
Sebagai bagian dari strategi monetisasi aset, Telkom membentuk PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF). Setelah menyelesaikan transisi operasional jaringan, TIF kini memasuki tahap komersialisasi.
Perusahaan ini juga telah mendapatkan lisensi JARTAPLOK dan JARTUP serta menjalin kemitraan dengan ISP untuk memperkuat layanan FTTH.
Baca Juga: Telkom Perkuat Komitmen ESG Lewat Sobat Aksi BUMN 2025 di Desa Karangploso Malang
Investasi Rp24,5 Triliun
Sepanjang tahun 2024, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mengalokasikan belanja modal (Capex) sebesar Rp24,5 triliun, yang setara dengan 16,3% dari total pendapatan.
Investasi ini difokuskan untuk memperkuat infrastruktur jaringan dan meningkatkan pengalaman pelanggan.
Realisasi Capex yang relatif lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya mencerminkan inisiatif strategis Telkom dalam mengoptimalkan belanja modal.
Mayoritas anggaran belanja modal digunakan untuk pengembangan konektivitas digital, yang mencakup perluasan jaringan fiber optic, menara telekomunikasi, satelit, dan kabel bawah laut.
Selain itu, sejumlah investasi juga dialokasikan untuk mendukung pengembangan platform digital seperti pusat data dan layanan cloud, serta layanan digital lainnya.
Fokus utama Telkom adalah memperkuat infrastruktur dan mendorong inovasi berkelanjutan, sejalan dengan transformasi digital yang terus berkembang di Indonesia.