Resep Opak Nasi Khas Sunda yang Viral Oleh Mulyana, Sosok Inspiratif dari Acara 'Orang Pinggiran' Trans7

Senin 21 Apr 2025, 11:49 WIB
Resep Opak nasi tradisional yang dijemur di bawah sinar matahari yang viral oleh Mulyana di acara "orang pinggiran" Trans7 (Sumber: YouTube/Trans7 Official)

Resep Opak nasi tradisional yang dijemur di bawah sinar matahari yang viral oleh Mulyana di acara "orang pinggiran" Trans7 (Sumber: YouTube/Trans7 Official)

POSKOTA.CO.ID - Di balik keripiknya yang renyah dan rasa gurih yang bersahaja, opak nasi menyimpan cerita panjang tentang tradisi, kerja keras, dan kekeluargaan masyarakat Jawa Barat.

Makanan ringan ini, yang terbuat dari bahan utama nasi, tidak hanya menjadi kudapan sehari-hari, tetapi juga bagian dari identitas budaya masyarakat Sunda.

Dalam beberapa waktu terakhir, opak nasi kembali viral setelah muncul pemberitaan tentang Mulyana, sosok yang pernah tampil dalam acara televisi Orang Pinggiran Trans7.

Meskipun kini namanya dikaitkan dengan kasus hukum yang menyedihkan, kisah Mulyana sebelumnya justru menunjukkan semangat hidup dari masyarakat kecil yang menggantungkan nasib pada tradisi kuliner lokal.

Dalam tayangan tersebut, Mulyana muda terlihat membantu neneknya memproduksi opak nasi secara tradisional sebuah bukti keterlibatan anak muda dalam menjaga kelestarian budaya.

Baca Juga: Akun Instagram Ibu Mulyana Jadi Sorotan, Benarkah Terkait Kasus Mutilasi Viral Penjual Opak Nasi?

Asal-Usul dan Sejarah Opak Nasi

Opak nasi merupakan makanan tradisional masyarakat Sunda yang dibuat dari nasi yang diolah dan dikeringkan, lalu digoreng hingga menjadi renyah.

Makanan ini dikenal luas di wilayah Jawa Barat, terutama di daerah pedesaan seperti Kabupaten Serang, Subang, Garut, dan Tasikmalaya.

Dalam budaya Sunda, opak nasi tidak hanya berfungsi sebagai makanan ringan. Ia juga sering dijadikan bekal untuk kegiatan bertani, suguhan saat arisan ibu-ibu kampung, hingga sajian khas ketika ada hajatan.

Pembuatan opak nasi biasanya dilakukan secara berkelompok, memperkuat nilai gotong royong antarwarga.

Cita rasa opak nasi yang sederhana namun khas menjadi kekuatan utamanya. Teksturnya garing, aromanya harum, dan rasanya gurih, menciptakan pengalaman makan yang membawa ingatan pada suasana pedesaan yang tenang.

Proses Pembuatan Opak Nasi Tradisional

Untuk Anda yang ingin mencoba membuat opak nasi sendiri di rumah, berikut adalah langkah-langkah pembuatan yang telah diwariskan turun temurun oleh masyarakat Sunda:

  1. Persiapan Bahan:

    • Nasi putih matang (sebaiknya dari beras pulen)
    • Air secukupnya
    • Daun bawang iris tipis
    • Bawang putih yang telah dihaluskan
    • Garam dan penyedap rasa
    • Tepung kanji (sagu)
  2. Proses Pengadukan:

    • Masukkan nasi dan air ke dalam rice cooker, masak hingga nasi menjadi sangat pulen dan agak lengket.
    • Setelah matang, campurkan irisan daun bawang, bawang putih halus, garam, penyedap rasa, dan tepung kanji ke dalam nasi panas. Aduk merata hingga menjadi adonan yang bisa dibentuk.
  3. Pembentukan dan Pengeringan:

    • Ambil sedikit adonan, bentuk bulat pipih seperti koin besar.
    • Tata di atas tampah atau alas plastik, lalu jemur di bawah sinar matahari hingga benar-benar kering (biasanya membutuhkan 1–2 hari tergantung cuaca).
  4. Proses Penggorengan:

    • Setelah kering, goreng adonan opak nasi dalam minyak panas hingga mengembang dan berwarna keemasan.
    • Tiriskan dan siap disajikan.

Nilai Ekonomi dan Sosial Opak Nasi

Opak nasi bukan sekadar makanan tradisional, tetapi juga menjadi sumber penghasilan bagi banyak keluarga di pedesaan.

Produksi opak nasi skala rumahan telah menjadi kegiatan ekonomi yang menyerap tenaga kerja lokal, termasuk ibu rumah tangga, lansia, dan bahkan anak-anak yang membantu proses pengeringan.

Kegiatan memproduksi opak nasi ini turut menjaga hubungan sosial dalam komunitas pedesaan. Para produsen sering bekerja bersama, berbagi bahan, saling membantu ketika menjemur atau menggoreng, dan menjual produk mereka ke pasar tradisional atau pedagang keliling.

Viralitas Opak Nasi dan Kasus Mulyana

Opak nasi menjadi viral kembali di media sosial setelah publik mengingat Mulyana, tokoh dari Kampung Baru Ciberuk, Kabupaten Serang, yang pernah tampil dalam episode Orang Pinggiran.

Dalam tayangan tersebut, ia diperlihatkan membantu neneknya menjajakan opak nasi keliling desa.

Namun, kabar terbaru mengenai Mulyana cukup menggemparkan. Pria yang kini berusia 23 tahun itu ditangkap oleh pihak kepolisian karena diduga terlibat dalam kasus pembunuhan terhadap pacarnya, SA, seorang remaja berusia 19 tahun.

Kasus tersebut menjadi perhatian nasional karena tindakan keji yang dilakukan oleh pelaku, termasuk tindakan mutilasi.

Peristiwa ini memunculkan diskursus publik mengenai latar belakang sosial, tekanan ekonomi, serta pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental dan moralitas di kalangan anak muda, terutama mereka yang berasal dari kalangan marginal.

Menjaga Warisan Kuliner di Tengah Tantangan Sosial

Meski kisah Mulyana berakhir tragis, opak nasi sebagai warisan budaya tetap layak untuk dihargai. Makanan ini adalah representasi dari bagaimana masyarakat Sunda menghargai proses, kerja keras, dan kebersamaan dalam menciptakan sesuatu yang bermakna.

Dalam dunia yang semakin modern dan serba instan, opak nasi menjadi simbol dari ketekunan dan tradisi yang tak lekang oleh waktu. Ia bukan sekadar makanan, melainkan jembatan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan masyarakat lokal.

Baca Juga: 15 Link Twibbon Hari Kartini 2025 untuk Peringati Perjuangan Perempuan di Indonesia

Peluang Bisnis: Menjadikan Opak Nasi Produk Unggulan Daerah

Dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap kuliner tradisional, opak nasi memiliki potensi besar sebagai produk unggulan daerah. Berbagai inovasi mulai dilakukan, seperti menambahkan rasa-rasa modern (keju, balado, rumput laut), memperbaiki kemasan agar lebih higienis, hingga memperluas distribusi melalui e-commerce.

Program pemberdayaan UMKM dari pemerintah daerah dan komunitas kuliner lokal juga menjadi kunci dalam mempopulerkan kembali makanan seperti opak nasi.

Di sisi lain, edukasi kepada generasi muda tentang pentingnya melestarikan kuliner tradisional bisa membantu menjaga eksistensi opak nasi dalam jangka panjang.

Opak nasi adalah cermin dari budaya yang mengakar, lahir dari kebutuhan, kreativitas, dan kebersamaan. Meskipun kini namanya viral karena dikaitkan dengan kisah tragis dari Mulyana, sejatinya makanan ini jauh lebih besar dari sekadar pemberitaan sesaat.

Dengan memahami cara membuatnya, mengenal nilai sosial dan ekonominya, serta mendorong pelestarian dalam skala lebih luas, kita semua turut menjaga warisan yang begitu berharga ini agar tak hilang ditelan waktu.

Makanan sederhana seperti opak nasi membuktikan bahwa kekayaan budaya Indonesia tidak hanya terletak pada keindahan alam atau seni pertunjukan, tetapi juga pada resep-resep tradisional yang lahir dari dapur rumah warga desa.

Dalam setiap gigitannya, tersimpan kisah masa lalu, perjuangan hidup, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Jika Anda tertarik menghidupkan kembali cita rasa masa kecil atau ingin mendalami kuliner tradisional Indonesia, cobalah membuat opak nasi sendiri di rumah.

Siapa tahu, Anda tidak hanya mendapatkan rasa gurih yang memuaskan lidah, tetapi juga pengalaman spiritual menyatu dengan warisan leluhur.

Berita Terkait

News Update