POSKOTA.CO.ID - Di balik keripiknya yang renyah dan rasa gurih yang bersahaja, opak nasi menyimpan cerita panjang tentang tradisi, kerja keras, dan kekeluargaan masyarakat Jawa Barat.
Makanan ringan ini, yang terbuat dari bahan utama nasi, tidak hanya menjadi kudapan sehari-hari, tetapi juga bagian dari identitas budaya masyarakat Sunda.
Dalam beberapa waktu terakhir, opak nasi kembali viral setelah muncul pemberitaan tentang Mulyana, sosok yang pernah tampil dalam acara televisi Orang Pinggiran Trans7.
Meskipun kini namanya dikaitkan dengan kasus hukum yang menyedihkan, kisah Mulyana sebelumnya justru menunjukkan semangat hidup dari masyarakat kecil yang menggantungkan nasib pada tradisi kuliner lokal.
Dalam tayangan tersebut, Mulyana muda terlihat membantu neneknya memproduksi opak nasi secara tradisional sebuah bukti keterlibatan anak muda dalam menjaga kelestarian budaya.
Baca Juga: Akun Instagram Ibu Mulyana Jadi Sorotan, Benarkah Terkait Kasus Mutilasi Viral Penjual Opak Nasi?
Asal-Usul dan Sejarah Opak Nasi
Opak nasi merupakan makanan tradisional masyarakat Sunda yang dibuat dari nasi yang diolah dan dikeringkan, lalu digoreng hingga menjadi renyah.
Makanan ini dikenal luas di wilayah Jawa Barat, terutama di daerah pedesaan seperti Kabupaten Serang, Subang, Garut, dan Tasikmalaya.
Dalam budaya Sunda, opak nasi tidak hanya berfungsi sebagai makanan ringan. Ia juga sering dijadikan bekal untuk kegiatan bertani, suguhan saat arisan ibu-ibu kampung, hingga sajian khas ketika ada hajatan.
Pembuatan opak nasi biasanya dilakukan secara berkelompok, memperkuat nilai gotong royong antarwarga.
Cita rasa opak nasi yang sederhana namun khas menjadi kekuatan utamanya. Teksturnya garing, aromanya harum, dan rasanya gurih, menciptakan pengalaman makan yang membawa ingatan pada suasana pedesaan yang tenang.