POSKOTA.CO.ID - Dunia berduka atas wafatnya Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik yang meninggal dunia pada hari ini, Senin 21 April 2025 di Vatikan pada usia 88 tahun.
Kabar kepergian beliau telah menggetarkan hati umat Katolik di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, yang menyimpan kenangan manis atas kunjungan bersejarah Paus ke Tanah Air beberapa tahun lalu.
Paus Fransiskus mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Gemelli, Roma, tempat ia dirawat selama beberapa hari terakhir karena komplikasi kesehatan yang berkepanjangan.
Selama beberapa tahun terakhir, kondisi kesehatan beliau memang menjadi perhatian banyak pihak. Beliau sempat menjalani operasi usus besar pada tahun 2021 dan belakangan juga mengalami gangguan pernapasan akibat infeksi paru-paru yang terus kambuh.
Baca Juga: Paus Fransiskus Wafat, Inilah Ajaran Cinta Kasihnya yang Menggetarkan Hati
Meski demikian, Paus tetap melaksanakan tugas-tugasnya dengan semangat hingga beberapa waktu sebelum wafat.
Menurut pernyataan resmi dari Vatikan, Paus Fransiskus meninggal dengan tenang di tengah doa dan kehadiran para staf serta rekan-rekan dekatnya.
"Ia pergi dengan damai, sebagaimana ia menjalani hidupnya—dalam pelayanan kepada Tuhan dan sesama," demikian kutipan dari juru bicara Tahta Suci.
Prosesi pemakaman akan dilaksanakan dalam beberapa hari ke depan di Basilika Santo Petrus, dengan ribuan peziarah diperkirakan hadir untuk memberikan penghormatan terakhir.
Di tengah duka mendalam, banyak orang kembali mengenang kunjungan bersejarah Paus Fransiskus ke Indonesia pada tahun 2024.
Pada bulan September 2024, Paus Fransiskus melakukan kunjungan bersejarah ke Indonesia, sebuah momen yang begitu dinanti oleh umat Katolik dan masyarakat luas.
Kunjungan ini menjadi bagian dari perjalanan pastoral beliau ke Asia, sekaligus menjadi kunjungan pertama Paus Fransiskus ke Indonesia sejak menjabat sebagai Paus pada tahun 2013.
Setibanya di Jakarta, Paus disambut secara kenegaraan oleh Presiden Joko Widodo dan ribuan warga dari berbagai latar belakang agama.
Kunjungan ini menekankan pentingnya toleransi, perdamaian, dan persaudaraan lintas iman di Indonesia yang dikenal dengan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika."
Salah satu momen paling mengharukan terjadi saat Misa akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Ribuan umat Katolik memadati stadion, dan Paus Fransiskus menyampaikan homili penuh semangat tentang cinta kasih, keadilan sosial, serta perlunya menjaga bumi sebagai rumah bersama.
Beliau juga menyentuh hati banyak orang saat menyampaikan salam dalam Bahasa Indonesia: "Saudara-saudariku terkasih, mari kita menjadi pembawa damai di dunia ini."
Selain di Jakarta, Paus juga mengunjungi Yogyakarta dan Maumere, Nusa Tenggara Timur—daerah yang menjadi pusat penting komunitas Katolik di Indonesia. Di sana, beliau bertemu dengan para pemimpin agama lokal, aktivis kemanusiaan, serta warga yang hidup di wilayah terpencil.
Paus Fransiskus menyampaikan apresiasi atas semangat gotong royong dan toleransi yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia. Ia juga sempat mengunjungi pesantren dan berdialog dengan para santri serta ulama.
Momen ini menjadi simbol kuat persaudaraan antaragama. Dalam sambutannya di hadapan para pemuka lintas agama, Paus berkata, “Kita dipanggil bukan untuk saling mencurigai, tetapi untuk saling memahami dan berjalan bersama.”
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada tahun 2024 tidak hanya menjadi peristiwa religius, tetapi juga momentum besar dalam memperkuat nilai-nilai kemanusiaan, kebhinekaan, dan perdamaian.
Bagi banyak orang, kehadiran beliau adalah cahaya harapan di tengah dunia yang penuh tantangan.
Namun kunjungan ke Indonesia tersebut merupakan kunjungan terakhir. Wafatnya Paus Fransiskus menandai akhir dari satu era penuh kasih, keberanian, dan reformasi di dalam Gereja Katolik.
Namun warisan beliau berupa kata-kata bijak, perbuatan, dan semangat persaudaraan akan terus hidup dan menjadi sumber inspirasi lintas generasi.
Kini, kenangan akan momen-momen tersebut kembali hadir di tengah kabar duka atas kepergian beliau. Umat Katolik di Indonesia menyampaikan rasa belasungkawa dan menggelar misa requiem di berbagai gereja sebagai bentuk penghormatan.
Baca Juga: Paus Fransiskus Wafat pada Senin Paskah 2025, Dedikasinya Kembali Dikenang
Media sosial pun dipenuhi dengan doa, foto, dan kutipan-kutipan Paus Fransiskus yang pernah menyentuh hati banyak orang.
"Beliau adalah pemimpin yang bukan hanya milik Katolik, tetapi milik seluruh umat manusia," ujar Uskup Agung Jakarta dalam pernyataan resmi. "Semangat dan teladan hidupnya akan terus menjadi cahaya bagi kita semua."
Wafatnya Paus Fransiskus menandai akhir dari satu era penuh kasih, keberanian, dan reformasi di dalam Gereja Katolik.
Namun warisan beliau berupa kata-kata bijak, perbuatan, dan semangat persaudaraan akan terus hidup dan menjadi sumber inspirasi lintas generasi.