BANDUNG, POSKOTA.CO.ID - Pakaian adat Sunda menjadi daya tarik pada pelaksanaan upacara Peringatan Hari Jadi ke-384 Kabupaten Bandung dan Hari Kartini ke-146 Tingkat Kabupaten Bandung tahun 2025 di Lapangan Upakarti Komplek Pemkab Bandung, Soreang, Senin, 21 April 2025.
Pakaian adat Sunda itu dikenakan oleh Bupati Bandung yang juga selaku Inspektur Upacara Hari Jadi ke-384 Kabupaten Bandung Dadang Supriatna, dan Wakil Bupati Bandung Ali Syakieb dan jajaran Forkopimda Kabupaten Bandung.
Ketua TP PKK Kabupaten Bandung Hj. Emma Dety Dadang Supriatna, Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Bandung Margin Winaya Hermawan, S.H. yang juga dikenal sebagai Margin Wieheerm Khan, juga turut mengenakan kebaya pakaian adat Sunda.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Cakra Amiyana, para Kepala Dinas, Kepala Badan, maupun jajaran Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bandung lainnya sama-sama mengenakan pakaian adat Sunda. Demikian pula para peserta upacara dan tamu undangan lainnya yang turut mengenakan pakaian adat Sunda.
Baca Juga: Paus Fransiskus Minta Dimakamkan di Luar Vantikan dengan Peti Kayu Sederhana
Usai pelaksanaan upacara, Bupati Bandung langsung menandatangani prasasti peresmian Lapangan Upakarti Komplek Pemkab Bandung yang sebelumnya melewati proses penataan. Selain itu, Bupati Bandung menyerahkan berbagai penghargaan sebagai bentuk apresiasi dari Pemkab Bandung kepada banyak pihak yang turut serta dalam berbagai program kegiataan pemerintah.
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan bahwa kemajuan suatu daerah itu tidak lepas dari perjuangan para pendahulu.
"384 tahun Kabupaten Bandung ini berdiri, itu disaat zaman Belanda atau kolonial. Tentunya melalui prosesi dan perjuangan yang sangat luar biasa," kata Dadang Supriatna didampingi Ali Syakieb dan jajaran Forkopimda Kabupaten Bandung.
Menurutnya, bukan usia yang sebentar dengan usia 384 tahun ini, sehingga Kabupaten Bandung bisa melahirkan Kota Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat.
Baca Juga: Dua Pemain Asing PSS Sleman Terancam Absen saat Hadapi Persib, Ini Penyebabnya
"Sudah ada empat otonomi daerah berasal dari Kabupaten Bandung," kata Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna.