Analisis Pasar Kripto BTC Melonjak ke 86.000 Dolar AS

Senin 21 Apr 2025, 22:29 WIB
Ilustrasi mata uang kripto Bitcoin (BTC). (Sumber: Unsplash/Kanchanara)

Ilustrasi mata uang kripto Bitcoin (BTC). (Sumber: Unsplash/Kanchanara)

POSKOTA.CO.ID - Dalam beberapa waktu ke belakang pasar cryptocurrency bergerak fluktuatif dengan cepat. Bahkan 6 hari lalu, Bitcoin sempat mengalami tekanan dari kebijakan tarif Trump yang membuat ekonomi global bergejolak, sehingga investor melepas aset berisiko.

Namun dua hari belakangan pasar kripto terus memperlihatkan pemulihan. Sehingga memberikan rasa optimis para trader investor karena kebijakan Trump diundur. Langkah ini tentunya dijadikan waktu yang tepat untuk trading.

Kemampuan membaca grafik pergerakan harga btc to idr tentunya menjadi pertimbangan sendiri untuk menganalisa secara teknis sebelum mengetahui arah pasar yang akan terjadi pada Bitcoin.

Dilansir dari Pintu, analis menyatakan setelah mengalami fluktuasi selama beberapa minggu, BTC akhirnya kembali ke tren positifnya dengan menembus titik resistensi di angka $85.000. Namun, ketegangan berkaitan dengan kebijakan tarif dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump tetap menjadi faktor utama yang mempengaruhi pergerakan pasar kripto.

Baca Juga: Akankah Ethereum Meroket seperti Bitcoin? Ini Prediksinya

Analisis Makroekonomi

Tarif dan Perang Dagang

Amerika Serikat membuat kejutan dengan mengimplementasikan tarif impor terhadap produk dari 86 negara. Tarif dasar sebesar 10% mulai diterapkan pada semua barang impor sejak tanggal 5 April 2025. Kemudian, pada 9 April, AS secara signifikan meningkatkan tarif, terutama terhadap Cina.

Dengan kebijakan ini, Presiden Trump menaikkan tarif efektif impor dari Cina hingga 104%. Tindakan ini dianggap oleh pemerintah AS sebagai respons terhadap defisit perdagangan yang terus menerus dan praktik dagang yang dianggap tidak adil oleh Cina.

Reaksi Pasar dan Respons Cina

Tarif yang baru diterapkan ini segera mempengaruhi pasar global; Indeks saham AS mengalami penurunan setelah pengumuman tersebut, mencerminkan kekhawatiran investor mengenai potensi dampak ekonomi dari meningkatnya ketegangan perdagangan.

Menanggapi langkah AS, Kementerian Perdagangan Cina menganggap tarif tersebut sebagai kesalahan yang menambah kesalahan dan menegaskan bahwa Cina akan membalas terhadap produk-produk asal AS.

Baca Juga: Alasan Harga Bitcoin Merosot Tajam, Analis Standard Chartered Sarankan Hal Ini pada Investor

Setelah tarif dinaikkan, Presiden Trump mengumumkan penangguhan sementara tarif untuk lebih dari 75 negara yang menunjukkan minat untuk bernegosiasi dengan AS. Penangguhan ini bertujuan untuk mengurangi dampak ekonomi pada konsumen dan bisnis di Amerika sambil tetap menekan Cina.

Berita Terkait

News Update