KIEV, POSKOTA.CO.ID – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia menciptakan "kesan" gencatan senjata sementara meskipun pasukan Rusia masih melakukan serangan militer di beberapa daerah Ukraina.
Tuduhan ini muncul setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan penghentian sementara aktivitas militer di Ukraina selama beberapa hari, yang diumumkan pada Paskah Ortodoks.
Zelensky mengungkapkan bahwa meskipun Putin memerintahkan gencatan senjata, serangan militer dari pasukan Rusia tetap terjadi.
"Dalam enam jam pertama 'gencatan senjata Paskah' - seperti yang diperintahkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin - saya mengatakan telah terjadi 387 penembakan dan 19 serangan oleh pasukan Rusia, dan pesawat nirawak digunakan 290 kali. Tidak ada laporan korban jiwa," kata Zelensky, seperti dilaporkan BBC, Minggu 20 April 2025.
Putin memerintahkan pasukannya untuk "menghentikan semua aktivitas militer" di Ukraina mulai pukul 18:00 waktu Moskow pada hari Sabtu hingga tengah malam hari Minggu.
Kiev menyatakan bahwa mereka juga akan mematuhi perintah tersebut. Namun, Kementerian Pertahanan Rusia bersikeras bahwa pasukan mereka telah mematuhi perintah gencatan senjata dan menuduh pasukan Ukraina yang melanggarnya.
Mereka mengklaim bahwa unit Ukraina menembaki posisi pasukan Rusia sebanyak 444 kali dan melancarkan 900 serangan dengan kendaraan udara tak berawak (UAV), serta 12 penembakan, 33 serangan dengan UAV, dan tujuh kali penerjunan amunisi.
Meskipun demikian, kementerian Rusia itu tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai korban sipil.
Keadaan di Garis Depan
Zelensky menanggapi situasi ini dengan mengatakan, "Moskow berusaha menciptakan kesan umum gencatan senjata, tetapi di beberapa tempat tidak menghentikan upaya individu untuk maju dan menimbulkan kerugian di Ukraina."
Ia menambahkan bahwa tentara Ukraina merespons sesuai dengan situasi pertempuran yang ada.