Untuk menjamin keamanan dan kepercayaan nasabah, Pegadaian menerapkan sistem 1:1 dalam setiap transaksi emas, baik melalui program Tabungan Emas maupun Cicil Emas.
Sistem ini memastikan bahwa setiap gram emas yang dibeli nasabah secara digital, memiliki padanan emas fisik yang tersedia dalam penyimpanan Pegadaian.
“Nasabah tidak perlu khawatir. Pegadaian telah menyiapkan persediaan emas fisik sesuai dengan jumlah transaksi nasabah. Jadi, meskipun transaksi dilakukan secara digital, emas yang ditabung tetap nyata secara fisik,” tegas Damar.
Kebijakan ini sejalan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas yang diterapkan oleh Pegadaian sebagai lembaga keuangan non-bank yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Keunggulan Investasi Emas di Pegadaian
Investasi emas melalui Pegadaian menawarkan sejumlah keunggulan dibandingkan dengan platform lainnya, antara lain:
- Transparansi harga: Harga emas Pegadaian disesuaikan dengan pasar global secara real-time.
- Likuiditas tinggi: Emas dapat dicairkan kapan saja, baik secara tunai maupun konversi ke fisik.
- Jangkauan luas: Pegadaian memiliki ribuan outlet dan layanan digital yang terintegrasi di seluruh Indonesia.
- Fleksibilitas investasi: Nasabah bisa mulai berinvestasi dengan nominal kecil, mulai dari 0,01 gram emas.
Baca Juga: DPRD Jakarta Bentuk Pansus untuk Atasi Masalah Parkir Liar
Tren Investasi Emas Digital: Solusi Investasi Generasi Muda
Dalam beberapa tahun terakhir, investasi emas digital semakin diminati oleh generasi muda. Kemudahan akses melalui aplikasi mobile, transparansi, serta fleksibilitas dalam bertransaksi membuat layanan seperti Tabungan Emas Pegadaian menjadi solusi investasi yang relevan di era digital.
Dengan adanya jaminan ketersediaan emas fisik dan keamanan data, Pegadaian menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang ingin memulai investasi dengan risiko rendah.
Prospek Harga Emas dan Rekomendasi
Melihat kondisi ekonomi saat ini, prospek harga emas dinilai akan terus meningkat. Beberapa faktor utama pendorongnya antara lain:
- Ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah dan Eropa Timur
- Inflasi global yang belum sepenuhnya terkendali
- Kebijakan moneter longgar dari beberapa bank sentral besar dunia
Dengan demikian, emas tetap menjadi pilihan investasi utama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi, baik untuk diversifikasi portofolio maupun sebagai lindung nilai terhadap penurunan daya beli.
Kenaikan transaksi Tabungan Emas Pegadaian hingga 10 kali lipat pada April 2025 menjadi penanda penting akan pergeseran preferensi investasi masyarakat Indonesia.
Dalam menghadapi gejolak ekonomi global, masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga nilai aset melalui instrumen yang stabil dan tahan inflasi, seperti emas.