Salah satu momen paling bersejarah dalam kariernya adalah ketika Seringai menjadi pembuka konser Metallica di Stadion Gelora Bung Karno pada 2013, sebuah pencapaian yang ia sebut sebagai "mimpi masa kecil yang jadi kenyataan."
Selain di Seringai, Ricky juga pernah membentuk Deadsquad (band death metal) bersama Stevie Item pada 2006, meski akhirnya memilih mundur karena kesibukannya.
Tak Hanya di Musik: Ricky Juga Penggerak Industri Film dan Media
Di luar musik, Ricky dikenal sebagai manajer Iko Uwais, aktor laga internasional yang terkenal lewat film The Raid. Ia berperan besar dalam membawa nama Iko ke kancah Hollywood.
Karier jurnalistiknya juga tak kalah gemilang. Ia pernah menjadi:
- Produser radio di MTV On Sky (kini Trax FM)
- Managing Editor Rolling Stone Indonesia (2005–2017)
- CEO Whiteboard Journal (sejak Juli 2023)
Tur Terakhir: Seringai Wolves of Asia Tour
Kepergian Ricky terjadi setelah Seringai menyelesaikan tur lima kota di Taiwan dan Jepang dalam rangkaian Seringai Wolves of Asia Tour. Tur ini dimulai pada:
- 11 April: Taichung, Taiwan
- 12 April: Taipei, Taiwan
- 13 April: Kaohsiung, Taiwan
- 17 April: Merry Go Round, Tokyo
- 19 April: Gekiko Fest, Tokyo (penampilan terakhir Ricky)
Meski baru pertama kali tur ke Taiwan dan kedua kalinya ke Jepang, Seringai mendapat sambutan luar biasa dari penggemar. Di Tokyo, mereka bahkan sempat bertemu dengan musisi-musisi lokal yang menjadi teman lama Ricky.
Warisan Ricky Siahaan: Inspirasi bagi Generasi Musik Indonesia
Ricky Siahaan meninggalkan jejak yang dalam, baik sebagai musisi, produser, manajer, maupun jurnalis. Ia adalah contoh nyata dedikasi tanpa kompromi di dunia kreatif.
"Dunia kehilangan salah satu pejuang musik terbaik. Tapi karyanya akan terus hidup," tulis salah satu penggemar di media sosial.
Informasi mengenai pemakaman dan acara penghormatan untuk Ricky Siahaan akan diumumkan lebih lanjut oleh keluarga dan pihak Seringai.
Rock in peace, Ricky Siahaan (1979-2025).