Jika pinjaman digunakan untuk keperluan produktif seperti usaha, pihak penyedia dana kemungkinan besar akan memberikan solusi terbaik agar bisnis tetap berjalan dan utang bisa tetap dibayar.
3. Jual Aset Likuid
Jika Anda memiliki aset likuid seperti emas, saham, reksa dana, atau kripto, pertimbangkan untuk menjualnya sebagian atau seluruhnya guna menutupi utang.
Aset-aset tersebut memiliki nilai yang fluktuatif, sedangkan bunga utang dari pinjol bersifat pasti dan bisa terus membengkak.
Lebih baik menjual aset sekarang daripada harus menanggung utang yang makin membesar di kemudian hari.
Selain itu, penting juga untuk membangun pondasi keuangan yang sehat.
Sisihkan dana darurat minimal enam bulan pengeluaran dalam bentuk tabungan berbunga tinggi, emas digital, atau reksa dana pasar uang.
Dengan begitu, Anda tidak perlu lagi bergantung pada pinjaman ketika ada kebutuhan mendesak.
Satu hal yang harus dihindari adalah strategi gali lubang tutup lubang atau meminjam lagi untuk menutup pinjaman sebelumnya.
Cara ini hanya memberikan solusi jangka pendek, namun efek jangka panjangnya sangat merusak. Utang bisa semakin menumpuk dan sulit dilunasi.
Jika Anda mengalami kesulitan dalam mengatur keuangan atau menghadapi tekanan dari debt collector, jangan ragu untuk mencari bantuan dari perencana keuangan profesional ya!