POSKOTA.CO.ID - Dunia hiburan Indonesia berduka. Ricky Siahaan, gitaris Seringai yang dikenal sebagai band bergenre Metal sekaligus manajer yang membawa nama Iko Uwais ke internasional, meninggal dunia usai tampil di Tokyo, Jepang.
Kabar duka ini langsung menyebar luas, mengundang duka mendalam dari sejumlah musisi, sineas, dan penggemarnya. Sosok multi-talenta ini tutup usia di tengah tur lima kota Seringai di Asia, meninggalkan warisan besar di industri musik dan film.
Ricky bukan sekadar musisi, melainkan legenda hidup yang menginspirasi generasi lewat karya-karyanya yang tak kenal kompromi. Dari panggung underground hingga Hollywood, perjalanan kariernya menjadi bukti dedikasi tanpa batas.
Ungkapan duka pun mengalir deras. Soleh Solihun, komika sekaligus rekan dekat Ricky, menulis di akun X, "Selamat jalan @RickySiahaan, semoga kamu diterima di sisi Tuhan." Pesan sederhana itu menjadi representasi dari duka seluruh pecinta musik dan film tanah air yang kehilangan salah satu putra terbaiknya.
Ucapan belasungkawa disampaikan oleh akun instagram resmi @seringai_official, "Gitaris kami, sahabat kami, saudara kami, Ricky, telah berpulang secara mendadak setelah menyelesaikan set di penutupan tur kami di Tokyo, Jepang. Ricky meninggalkan dunia ini dengan sesuatu yang dia cintai: bermain musik keras dengan maksimal."
Baca Juga: Ricky Siahaan: Dari Riff Gitar Keras hingga Perannya dalam Karier Iko Uwais di Hollywood
Perjalanan Karir
Ricky Siahaan bukan sekadar musisi, melainkan legenda hidup di kancah musik underground Indonesia. Kariernya dimulai sejak era Poster Café, tongkrongan ikonik anak musik indie Jakarta.
Ia pertama kali dikenal lewat band Buried Alive, sebelum akhirnya bergabung dengan Stepforward (1999), salah satu pelopor hardcore lokal.
Namun, puncak karier musiknya terjadi saat membentuk Seringai bersama Arian13 (eks-Puppen). Band ini menjadi pionir scene independen dengan album-album legendaris seperti Serigala Militia dan Taring.
Prestasi tertingginya adalah ketika Seringai menjadi pembuka konser Metallica di GBK (2013), mimpi yang menjadi kenyataan bagi Ricky dan rekan-rekannya.
Tak hanya di musik, Ricky juga sukses sebagai manajer Iko Uwais (2015-2022). Dialah sosok kunci di balik kesuksesan Iko di Hollywood, termasuk negosiasi proyek besar seperti Mile 22 dan Star Wars: The Force Awakens.