“Indonesia versi 2027 masuk dalam fase distopia, gambaran kacaunya sebuah kota atau negara,” kata penonton.
Banyak lagi ulasan dari penonton yang merekomendasikan untuk menyaksikan film ini. Sejumlah penonton mengingatkan sebelum menonton bahwa film ini mengangkat isu sensitif serta memicu trauma bagi sebagian orang.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Film di Akhir Pekan, Salah Satunya Pengepungan di Bukit Duri
Fakta Menarik Film Pengepungan di Bukit Duri

Berikut ini sejumlah fakta menarik dari film Pengepungan di Bukit Duri, yaitu:
Bukan Film Horor namun Terasa Horor
Film ini penuh dengan adegan kekerasan dengan intensitas emosional yang tinggi dan aksi yang kuat.
Banyak orang yang mengungkapkan Pengepungan di Bukit Duri bukan film horor tetapi terasa horor.
Pasalnya isu yang diangkat serta penggambaran adegan terasa dekat, sehingga banyak yang membayangkan bagaimana jika Indonesia dalam versi film ini terjadi.
Baca Juga: Film Seru di Akhir Pekan! Ini Respon Netizen setelah Menonton Pengepungan di Bukit Duri
Lebih lanjut diluar genre horor dan thriller, film ini seperti wilayah baru yang digarap oleh Joko Anwar.
Kolaborasi dengan MGM Studios
Produksi film ini merupakan hasil kolaborasi dari Come and See Pictures dan Amazon MGM Studios.
Joko Anwar menyebutkan bahwa penggarapan film ini cukup menantang, ditambah standar produksi yang tinggi serta tujuannya untuk bersaing di pasar internasional.
Mengangkat Isu yang Relevan
Cerita dari film Pengepungan di Bukit Duri menyoroti terkait isu rasisme dan kekerasan dengan latar sekolah.