POSKOTA.CO.ID - Pecinta film Indonesia kini tengah ramai membahas karya terbaru dari Joko Anwar yaitu Pengepungan di Bukit Duri.
Banyak penonton yang merekomendasikan menonton film ini, pasalnya cerita yang menarik dan menyetil isu sosial di Indonesia.
Hingga penayangan hari ketiga, film ini sudah ditonton oleh 272.092 penonton. Sang sutradara mengungkapkan bahwa naskah dari Pengepungan di Bukit Duri ditulis pada tahun 2027.
Kemudian ia mengungkapkan alasan latar waktu film yang menggambarkan Indonesia tahun 2027, agar pesan dan emosi sampai kepada penonton.
Baca Juga: Daftar OST Film Pengepungan di Bukit Duri, Netizen: Asoy Dibikin Konser!
“Kalau latar waktunya 2045 masih terlalu jauh, belum tentu semua orang merasakan. Saya memilih 2027 karena kemungkinkan kejadian ke depan,” kata Joko Anwar.
Ulasan Penonton

Sejumlah penonton memberikan ulasan terkait film ini yang menggambarkan soal kekerasan, rasisme, diskriminasi dan lain sebagainya.
Ditambah apa yang digambarkan dalam film terasa nyata dan relevan dengan dunia saat ini.
“Rasanya serem banget ngebayangin hal-hal kayak gini akan terjadi lagi di masa mendatang. Udah enggak ada lagi Bhineka Tunggal Ika, yang ada cuma perasaan enggak aman dan bahaya di mana-mana,” kata penonton.
Baca Juga: Alasan Latar Waktu Film Pengepungan di Bukit Duri Tahun 2027, Ini Kata Joko Anwar
“Apa yang terjadi jika tragegi 98 terjadi lagi di masa kini atau beberapa tahun ke depan. Kurang lebih gambaran cerita dari film ke-11 Joko Anwar,” ungkap penonton.