POSKOTA.CO.ID - Menjelang peringatan Hari Kartini pada 21 April 2025 besok, nama Raden Ajeng Kartini atau R.A. Kartini kembali menggema sebagai simbol perjuangan emansipasi perempuan di Indonesia.
Namun, semangat Kartini tidak berhenti di masa lalu. Kini, banyak perempuan Indonesia yang meneruskan perjuangan tersebut melalui karya, inovasi, dan kepemimpinan di berbagai bidang.
Bahkan di antara sejumlah tokoh perempuan ini juga dinilai telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Mereka juga dinilai memiliki kiprah dalam memberikan motivasi dan semangat bagi perempuan di Tanah Air melalui inovasi dan karyanya.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini adalah 10 tokoh perempuan Indonesia yang dijuluki Kartini masa kini.
10 Tokoh Perempuan Indonesia yang Dijuluki Kartini Masa Kini
Baca Juga: 10 Kutipan RA Kartini yang Membangkitkan Semangat Perempuan Indonesia pada Masanya
1. Najwa Shihab (Jurnalis dan Aktivis Literasi)
Sosok Najwa Shihab dikenal vokal menyuarakan isu demokrasi dan pendidikan melalui program Mata Najwa.
Ia juga mendirikan Narasi dan gerakan literasi Indonesia Menyala, yang menginspirasi anak muda untuk berpikir kritis.
2. Tri Rismaharini (Mantan Menteri Sosial RI)
Tri Rismaharini dikenal sebagai sosok tegas dan merakyat sejak menjabat Wali Kota Surabaya, hingga menjabat sebagai Menteri Sosial RI.
Ia kini membawa semangat reformasi birokrasi ke tingkat nasional, memperjuangkan hak-hak kelompok rentan melalui kebijakan sosial yang inklusif.
3. Butet Manurung (Pendidikan Alternatif untuk Anak Rimba)
Pendiri Sokola Rimba ini mendedikasikan hidupnya untuk memberikan akses pendidikan bagi komunitas adat di pedalaman Indonesia.
Usahanya telah menginspirasi pendekatan pendidikan kontekstual berbasis budaya lokal.
4. Feby Putri (Musisi)
Meski baru beberapa tahun dikenal publik, karya musik Feby Putri banyak menyuarakan keresahan dan semangat perempuan muda.
Ia menjadi representasi generasi baru Kartini yang berkarya lewat seni, bahkan hingga saat ini banyak yang mengagumi karyanya tersebut.
5. Greysia Polii (Atlet Bulutangkis Peraih Medali Emas Olimpiade)
Bersama Apriyani Rahayu, Greysia mencetak sejarah sebagai ganda putri bulutangkis pertama Indonesia yang meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Ia membuktikan bahwa perempuan juga bisa bersinar di kancah olahraga dunia.
6. Angkie Yudistia (Staf Khusus Presiden dari Kalangan Disabilitas)
Pada 2019, ia diangkat menjadi Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebagai penyandang disabilitas tuli, Angkie membuktikan bahwa keterbatasan bukan halangan untuk berkontribusi.
Ia juga aktif menyuarakan hak-hak disabilitas dan inklusi di ruang kebijakan publik.
7. Nadiya Zahra (Pengusaha Sosial dan Inovator Teknologi)
Pendiri Kreasi Nusantara ini memanfaatkan teknologi untuk memberdayakan pengrajin lokal, terutama perempuan di desa. Ia menggabungkan antara digitalisasi dan ekonomi kerakyatan.
8. Ayu Kartika Dewi (Pejuang Toleransi dan Pendidikan Damai)
Ayu aktif dalam gerakan lintas agama dan mendirikan SabangMerauke, program pertukaran pelajar lintas budaya yang bertujuan menumbuhkan toleransi sejak dini.
9. Putri Tanjung (Pengusaha Muda dan Kreator Event)
Sebagai pendiri Creativepreneur, Putri dikenal sebagai simbol perempuan muda kreatif yang menginspirasi generasinya untuk berwirausaha dan berpikir inovatif. Ia juga sempat dipercaya sebagai Staf Khusus Presiden.
10. Marsya Gusman (Penggagas Ruang Aman untuk Perempuan)
Marsya mendirikan Perempuan Berkisah, sebuah platform digital yang menjadi ruang aman bagi perempuan untuk berbagi pengalaman kekerasan dan trauma. Ia konsisten mengadvokasi kesetaraan gender dan kesehatan mental.
Itulah 10 tokoh perempuan Indonesia yang dijuluki sebagai Kartini masa kini, meski demikian, masih banyak deretan tokoh perempuan di Tanah Air yang juga dijuluki sebagai Kartini modern dengan karya dan inovasi luar biasa berdampak pada kehidupan masa kini.
Para perempuan ini bukan hanya sukses di bidangnya masing-masing, tetapi juga menginspirasi publik untuk memperjuangkan keadilan, kesetaraan, dan kemajuan.
Mereka membuktikan bahwa semangat Kartini tetap relevan, bahkan semakin penting, di era modern yang penuh tantangan dan peluang.
