JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Executive Director Regional 2 PT Pelindo, Drajat Sulistyo, membeberkan penyebab kemacetan parah di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Kamis, 17 April 2025. Menurutnya, kemacetan ini disebabkan oleh aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok.
Peningkatan volume bongkar muat di New Priok Container Terminal (NPCT) 1 itu terjadi lantaran ada tiga kapal yang tiba tidak sesuai jadwal.
"Penambahan volume ini terutama terjadi di terminal NPCT 1. Ketiga kapal tersebut seharusnya sudah datang minggu lalu," ujar Drajat kepada awak media, Jumat, 18 April 2025.
Lebih lanjut, kata Drajat, ketiga kapal tersebut adalah MSC Adu V, Ever Balmy, dan Starship Venus. Dua kapal seharusnya tiba minggu lalu dan satu lagi dijadwalkan datang sehari sebelumnya.
Baca Juga: UI Buka Suara Terkait Kasus Dokter PPDS Lecehkan Mahasiswi
Namun kedatangan ketiga kapal ini yang tidak sesuai jadwal menyebabkan lonjakan aktivitas bongkar muat di NPCT 1.
"Dengan adanya kapal-kapal yang sandar diluar waktu yang telah ditentukan, karena sistem kontainer menggunakan window time, volume bongkar muat bertambah secara signifikan akibat keterlambatan kedatangannya," beber Drajat.
Sementara kapasitas harian pelabuhan NCPT 1 untuk bongkar muat peti kemas, kata Drajat, adalah sekitar 2.500 kontainer. Namun pada hari Kamis kemarin jumlah kontainer yang diproses melonjak hingga mencapai 4.200 unit.
Selain itu, lanjut Drajat, situasi ini diperparah oleh momen libur panjang akhir pekan. Sehingga banyak perusahaan logistik berusaha menarik atau mengirimkan kontainernya pekan ini.
Baca Juga: Jokowi Akan Laporkan Penuduh Ijazah Palsu, Langsung Diberi Kuliah Rocky Gerung
Akibat tingginya volume bongkar muat tersebut, arus lalu lintas menuju dan dari pelabuhan menjadi sangat padat sehingga menimbulkan kemacetan parah di kawasan sekitar Tanjung Priok.