Beberapa penyebab kemacetan diantaranya setelah masa libur nasional, terjadi lonjakan signifikan pada aktivitas bongkar muat kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok.
Arus masuk dan keluar kontainer berlangsung serentak, sehingga menimbulkan antrean truk-truk logistik yang memadati area pelabuhan. Kemudian Depo dan area penampungan kontainer dinilai tidak siap menampung lonjakan muatan.
Akibatnya, banyak kendaraan berat harus menunggu di jalan karena belum bisa masuk ke dalam area bongkar muat, yang memperparah kemacetan.
Ditambah mengenai pengaturan lalu lintas yang dilakukan oleh otoritas terkait, termasuk Pelindo dan dinas perhubungan, dinilai belum memadai untuk mengantisipasi lonjakan arus kendaraan.
Ketiadaan strategi rekayasa lalu lintas membuat distribusi kendaraan tidak terkendali.
Meski sistem digital mulai diterapkan, namun belum seluruh proses pengiriman dan penerimaan kontainer terintegrasi secara elektronik.
Lambannya proses administrasi turut memperlambat pergerakan logistik di area pelabuhan. Hal ini akhirnya menyebabkan antrian panjang hingga mengular beberapa kilometer menyebabkan kemacetan parah.