POSKOTA.CO.ID - Praktik "gali lubang tutup lubang" dengan mengambil pinjaman baru untuk melunasi utang lama semakin marak di kalangan pengguna aplikasi pinjaman online (pinjol).
Hal ini tidak hanya memperburuk kondisi keuangan peminjam, tetapi juga menjerumuskan mereka ke dalam lingkaran utang yang sulit diputus. Banyak yang akhirnya terjebak dalam pembayaran berkepanjangan akibat bunga berlapis dan biaya administrasi yang tidak jelas.
Berdasarkan informasi yang dilansir dari kanal YouTube Andre Tuwan, menjelaskan terkait aturan suku bunga dari OJK serta berbagai pilihan aplikasi pinjol yang aman dan terpercaya.
Situasi ini semakin diperparah dengan maraknya pinjol ilegal yang tidak tunduk pada aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Berbeda dengan pinjol legal yang memiliki batasan bunga dan denda, pinjol ilegal memberlakukan suku bunga semena-mena, bahkan ada kasus peminjam harus membayar hingga Rp100 juta untuk utang awal Rp2,5 juta.
Baca Juga: Bahaya Pinjol Ilegal Mudah Cair, Kenali Ciri-cirinya
Tanpa regulasi yang jelas, nasabah pun rentan menjadi korban praktik predator. Menyikapi hal ini, OJK terus memperketat pengawasan dan menurunkan suku bunga pinjol legal hingga 0,2 persen per hari di 2025, bahkan diproyeksikan turun lagi menjadi 0,1 persen di 2026.
Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat pada pinjol ilegal sekaligus memberikan alternatif pembiayaan yang lebih terjangkau.
OJK Turunkan Bunga Pinjol Legal
Sejak 2024, OJK secara konsisten menurunkan suku bunga pinjol legal:
- Tahun 2024: 0,4 persen per hari menjadi di tahun 2025: 0,2 persen per hari
- Tahun 2026: Diproyeksikan turun lagi menjadi 0,1 persen persen, menyamakan tingkat bunga dengan kartu kredit.
Selain itu, OJK memberlakukan batas maksimal bunga, denda, dan biaya admin sebesar 100 persen dari jumlah pinjaman. Artinya, jika seseorang meminjam Rp2,5 juta, total pembayaran maksimal adalah Rp5 juta, meski telat bayar bertahun-tahun.
Baca Juga: Inilah Bahaya Ganti Nomor HP Saat Galbay Pinjol, Apa Risiko Terberatnya?
5 Rekomendasi Pinjol Legal Terbaik di 2025
Berikut lima aplikasi pinjol berizin OJK yang aman dan transparan:
- Akulaku
- Limit: Rp50,3 juta (terbagi dalam paylater, kredit offline, dan pinjaman tunai).
- Bunga: Mulai 2,9 persen untuk paylater dan pinjaman tunai.
- Izin OJK: KP-436/NB.11/2018.
- Kelebihan: Bunga kompetitif untuk tenor 6-9 bulan.
- Indodana
- Limit: Rp42 juta (Rp2 juta paylater + Rp40 juta pinjaman tunai).
- Izin OJK: KP-15/D.05/2020.
- Kelebihan: Limit awal tinggi, namun layanan belum nasional.
- Shopee Pinjaman
- Limit: Rp45,55 juta (Rp24,75 juta paylater + Rp20,8 juta pinjaman tunai).
- Bunga: Paylater 2,95 persen, pinjaman tunai 4 persen (flat untuk semua tenor).
- Fitur Unggulan: Bisa mencairkan pinjaman berkali-kali selama limit tersedia.
- Easy Cash
- Limit: Hingga Rp80 juta.
- Bunga: 0,2 persen per hari (6 persen per bulan).
- Kelebihan: Cocok untuk kebutuhan darurat dengan limit besar.
- Kredivo
- Limit: Rp25 juta (naik bertahap).
- Bunga: Paylater 1,5 persen,pinjaman tunai 3 persen.
- Izin OJK: Perusahaan pembiayaan sejak 2018.
Baca Juga: Hindari Pinjol Ilegal! Ini 5 Aplikasi Pinjol Legal dan Aman untuk Pinjam Dana Cepat Cair
Peringatan: Hindari Pinjol Ilegal!
OJK mengimbau masyarakat hanya menggunakan pinjol yang terdaftar di Daftar 967 Fintech Lending Berizin. Pinjol ilegal tidak hanya membebani dengan bunga tinggi, tetapi juga berisiko pada data pribadi dan ancaman debt collector.
"Daripada gali lubang tutup lubang, lebih baik pilih pinjol legal yang aman dan terjangkau," kata Andre Tuwan dalam videonya.
Bagi yang membutuhkan panduan lengkap, video review detail aplikasi pinjol tersebut bisa diakses melalui link di deskripsi. Jangan lupa subscribe untuk update informasi keuangan terbaru!
Disclaimer: Informasi dalam artikel ini disampaikan untuk tujuan edukasi dan rinformatif, setiap produk pinjaman online memiliki risiko kredit, termasuk potensi pembayaran bunga tinggi, denda keterlambatan, atau dampak negatif pada skor kredit jika terjadi gagal bayar. Pembaca diharapkan untuk memahami sepenuhnya syarat dan ketentuan dari penyedia pinjol sebelum mengajukan pinjaman, termasuk perhitungan bunga, tenor, serta konsekuensi hukum atas kelalaian pembayaran.