POSKOTA.CO.ID - Kasus pelecehan seksual di kalangan kedokteran Tanah Air semakin mencuat. Hal ini memuat geger dan meresahkan masyarakat sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi para pasien.
Ata mencuatnya kasus ini satu per satu ke muka publik, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Konsil Kesehatan Indonesia (KKI) mengambil keputusan untuk mencabut hak praktik dokter yang ditetapkan sebagai tersangka pelecehan seksual.
Mengutip laman resmi Kemenkes, www.kemkes.go.id, salah satu dokter yang dicabut Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik untuk seumur hidup adalah dr. Priguna Anugerah P.
Dokter tersebut ditetapkan sebagai tersangka setelah terbukti melakukan tindakan senonoh terhadap keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
“Dengan demikian, setelah SIP dicabut, yang bersangkutan tidak dapat lagi berpraktik sebagai dokter seumur hidup,” kata Ketua KKI, drg. Arianti Anatam, MKM, dikutip dari keterangan remi pada Sabtu, 19 April 2025.
Lantas, apa saja kasus pelecehan seksual yang berhasil terkuak selama April 2025? Simak informasi selengkapnya berikut ini.
4 Kasus Pelecehan Seksual oleh Dokter selama April 2025
1. Kasus Pelecehan Dokter PPDS di RSHS Bandung
Dokter PPDS Anastesi Universitas Padjadjaran (Unpad), dr. Priguna ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal 64 KUHP, yang mendapatkan ancaman hukuan penjara selama 17 tahun.
Kasus ini pertama kali mencuat ketika korban FH, 21 tahun, keluarga pasien yang melaporkan ke pihak kepolisian setelah Priguna memasukkan obat bius ke korban hingga tidak sadarkan diri di lantai 7 gedung MCHC RSHS Bandung.
Namun, korban merasa sakit pada bagian genetial. Setelah melakukan visum, ditemukan cairan sperma di alat vital korban sehingga dia melaporkannya ke pihak berwajib.
Setelah terkuak, mulai banyak laporan yang masuk dan mengaku sebagai korban dari dokter pelaku rudapaksa tersebut, kemudian ditetapkan sebagai tersangka pada awal April 2025.
2. Kasus Pelecehan Dokter Kandungan di Garut
Belum selesai kasus tersebut, terkuak kembali tindakan pelecehan seksual oleh dr. Muhammad Syafril Firdaus, dokter kandungan di Garut, Jawa Barat.
Aksi bejat Syafril viral setelah rekaman CCTV dugaan pelecehan seksual tersebar di media sosial (medsos) mulai dari WhatsApp, Instagram, hingga X.
Dalam rekaman tersebut, nampak Syafril tengah memeriksa pasien dengan Ulatrasonografi (USG).Kendati demikian, pergerakan tangan dokter dinilai tidak wajar karena mendekati area payudara pasien.
3. Kasus Pelecehan Dokter di Malang
Selanjutnya, kasus pelecehan oleh seorang dokter berinisial AY di Rumah Sakit Persada Hospital Malang yang dilaporkan korban dengan inisial QAR.
Korban menceritakan bahwa pada September 2022 lalu, dia sempat menjalankan perawatan medis karena penyakit sinusitis dan vertigo berat. Kemudian, sang dokter minta nomor telepon QAR.
Selain meminta hasil rontgen, dia juga mengajak korban menonton pertandingan bola. Menurut korban hal tersebut janggal dan puncaknya adalah ketika QAR dirawat di ruang VIP namun tidak ada pendamping.
Dokter AY memeriksa koban, namun menyebntuh area sensitif dan diduga merekam tubuh korban dengan kedok memeriksa jantung. Dengan kecurigaan itu, QAR langsung menutup baju dan reaksi dokter hanya terdiam.
Atas perbuatan tersebut AY dinonaktifkan oleh pihak Persada Hospital pada Jumat, 18 April 2025.
4. Kasus Pelecehan Seksual Dokter PPDS di Jakarta
Selanjutnya seorang dokter PPDS Universitas Indonesia (UI), Muhammad Azwindar Eka Satria, dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Pusat setelah diduga rekam mahasiswi yang sedang mandi di kamar kos-nya di Jakarta.
Hal ini disampaikan melalui unggahan Instagram Story dokter sekaligus influencer drg. Mirza Mangku Anom melalui akun Instagram resminya @drg.mirza pada Rabu, 16 April 2025.
Di unggahan itu, menunjukkan laporan kepolisian hingga sejumlah informasi kronologi dugaan kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh Azwindar.
Dalam laporan kepolisian tersebut tertulis bahwa awalnya korban mandi di kamar kosannya, yang secara kebetulan temboknya berdempetan dengan kamar mandi pelaku.
“Tiba-tiba pada saat pelapor mandi, menyadari ada yang berusaha merekam dengan menggunakan handphone. Atas kejadian ini pelapor merasa dirugikan dan trauma. Selanjutnya pelapor mendatangi kantor Mapolresta Jakarta Pusat guna pengusulan lebih lanjut,” tulis laporan yang dikirim oleh akun Instagram @anggrna_siboro10 ke akun @drg.mirza.
Demikian informasi yang dapat Anda simak terkait kasus pelecehan seksual oleh dokter selama April 2025.